Ditemukan Varian Baru Virus Corona di Inggris, SBY: Pemerintah Harus Ambil Langkat Cepat & Tepat
Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemerintah mengambil langkat cepat dan tepat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Dalam satu pekan lalu, kita telah melihat peningkatan eksponensial penularan virus yang sangat tajam di London, Kent, sebagian Essex, dan Hertfordshire," kata Matt Hancock kepada Dewan Rakyat Inggris dalam sebuah pernyataan.
"Kita belum tahu, sampai mana peningkatan ini disebabkan oleh varian baru virus corona. Namun, apa pun penyebabnya, kita harus mengambil tindakan tegas yang cepat," lanjutnya.
Matt Hancock juga mengumumkan pemberlakuan pembatasan Tingkat Tiga di Ibu Kota Inggris dan sekitarnya mulai Rabu (16/12/2020) besok.
Pakar darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Michael Ryan mengatakan, pihaknya telah mengetahui adanya strain baru virus corona yang dilaporkan di Inggris.
Kini, WHO bekerja sama dengan Inggris dan otoritas kesehatan lainnya untuk menilai apakah mutasi yang dilaporkan itu mengubah perilaku virus.
"Jenis evolusi dan mutasi seperti ini sangat umum," kata Michael Ryan kepada wartawan, Senin.
Ia juga menambahkan, "belum ada informasi yang menunjukkan varian virus ini lebih mematikan atau lebih mudah menular antar-manusia."
Virus-virus seperti SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 bermutasi secara konstan selama menular antar dari satu orang ke orang lain.
Para ilmuwan mengatakan, sebagian besar mutasi hanya memiliki dampak kecil terhadap penyakit manusia.
Kepala Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove mengatakan, organisasinya tidak memiliki bukti yang menunjukkan varian baru virus corona ini memiliki perilaku yang berbeda.
Maria menyebut, varian baru itu mirip dengan varian yang dilaporkan sebelumnya menginfeksi cerpelai di Eropa.
Menurut Maria, para ilmuwan akan mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap strain baru tersebut untuk melihat apakah ada perbedaan dalam cara virus memicu respon kekebalan tubuh manusia.
Zona Merah di Inggris
Inggris telah memulai vaksinasi terhadap orang-orang berusia lebih dari 80 tahun dan para tenaga kesehatan pada 8 Desember lalu.
Vaksin yang digunakan adalah vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech.