Kedubes Jerman Datangi Markas FPI, Anggota DPR: Dia Tercatat Sebagai Pegawai Badan Intelijen Jerman
Front Pembela Islam (FPI) mengaku telah didatangi oleh staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Republik Indonesia.
TRIBUNPALU.COM - Front Pembela Islam (FPI) mengaku telah didatangi oleh staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Republik Indonesia.
FPI menyatakan pihak Jerman turut berbelasungkawa atas tewasnya enam anggota FPI pengawal Habib Rizieq.
Terkait dengan hal ini, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman memberikan tanggapannya.
Ia meminta Front Pembela Islam ( FPI) tidak berkolaborasi dengan pihak asing menyusul adanya dugaan mata-mata Jerman yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Sudahlah, jangan mau diperalat lagi. Tujuan kita bagus, amar ma'ruf nahi munkar. Jangan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang enggak tepat," ujar Habiburokhman dalam webinar Teka-teki Telik Sandi di Markas FPI, Minggu (27/12/2020).
Menurut dia, berbagai kasus yang tengah dihadapi FPI bisa diselesaikan dengan cara baik-baik tanpa melibatkan pihak luar.
Baca juga: Temuan Sementara Komnas HAM soal Tewasnya 6 Laskar FPI:Pemeriksaan Mobil, Senjata Api hingga Autopsi
Baca juga: Simpatisan Rizieq Shihab Berulah, Blokade Bandung-Cirebon dengan Tuntutan Pimpinan FPI Dibebaskan
"Saya pribadi masih melihat ada celah, kita sebagai bangsa bisa duduk bersama menyelesaikan persoalan di antara kita," kata dia.
Di samping itu, ia mengingatkan bahwa kolaborasi dengan pihak asing justru akan membahayakan.
"Ini lebih bahaya, jangan sampai dari mulut harimau kita diterkam buaya," kata dia.
Pada Minggu (20/12/2020), Kementerian Luar Negeri memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk dimintai klarifikasi sekaligus menyampaikan protes atas aktivitas salah satu stafnya yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta.
Pihak Perwakilan Kedutaan Jerman pun melayangkan permintaan maafnya atas kehadiran salah seorang stafnya di Petamburan.
Terbaru, anggota Komisi I DPR RI, M Farhan menyebut, staf tersebut merupakan seorang agen intelijen Jerman. Data staf tersebut terkuak berdasarkan hasil investigasi Komisi I DPR.
“Ternyata ketika dilakukan penyelidikan ke beberapa sumber kita di Berlin langsung, si Suzanne Hall ini bukan pula pegawai pemerintah yang tercatat di Kementerian Luar Negeri Jerman, dia tercatat sebagai pegawai di BND atau Badan Intelijen Jerman,” kata Farhan dalam diskusi Teka-teki Telik Sandi di Markas FPI, Minggu (27/12/2020).
Baca juga: Massa Simpatisan FPI Akan Gelar Aksi 1812 di Istana Negara, Ini Tuntutan Mereka
Jerman Minta Maaf
Kedutaan besar Jerman untuk Indonesia meminta maaf kepada pemerintah Indonesia atas kejadian seorang stafnya datang ke Markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat.