Viral Media Sosial

Kronologi Driver Ojol Alami Pecah Tempurung Lutut akibat Tabrak Lari, Ajak Anaknya Nekat Bekerja

Kronologi driver ojol, Uskari alami pecah tempurung lutut akibat tabrak lari, ajak putrinya untuk nekat bekerja meski kakinya belum pulih.

Editor: Imam Saputro
Instagram @dramaojol.id
Viral foto bocah perempuan pakai jaket ojol yang kedodoran sedang ambil orderan makanan. Ternyata gantikan ayahnya yang patah kaki akibat tabrak lari. 

TRIBUNPALU.COM - Nasib malang menimpa seorang driver ojek online (ojol) yang harus nekat bekerja dengan kondisi kaki patah dan retak tempurung lutut yang belum pulih.

Ia adalah Uskari yang biasanya mencari nafkah di Kota Palu.

Nasib pilu itu dialami Uskari setelah menjadi korban tabrak lari sepulang bekerja.

Akibatnya, ia mendapatkan luka serius di kaki kanannya.

Demi menyambung hidup, Uskari harus tetap bekerja meski kakinya belum sepenuhnya pulih.

Ia membawa putrinya yang masih berusia 9 tahun untuk membantunya bekerja.

Baca juga: Viral Bocah Perempuan Pakai Jaket Ojol, Ternyata Gantikan Ayahnya yang Patah Kaki akibat Tabrak Lari

Bocah bernama Dina itu menggantikan peran sang ayah untuk memproses orderan makanan atau paket yang didapatkan ayahnya.

Dina pun mengenakan jaket ojol milik ayahnya saat mengantre di kafe.

Tampak tubunya yang kecil terselimuti jaket yang kedodoran dengan serius mengamati layar ponselnya.

Potret Dina pun menjadi viral di media sosial dan mendapatkan respons positif dari warganet.

Foto itu diunggah akun Instagram @riiocha dan diunggah kembali oleh akun base @dramaojol.id, Minggu (3/1/2020).

Kronologi kecelakaan yang dialami Uskari

Dihubungi TribunPalu.com melalui sambungan telepon, Uskari menceritakan kronologi kejadian tabrak lari yang menimpanya.

Ia mengatakan, kecelakaan itu terjadi pada pukul 02.00 Wita dini hari saat hendak pulang ke rumah sekira awal bulan Desember.

Saat itu, Uskari hendak berbelok kanan tetapi dari belakang sebuah mobil menabrak bagian kiri belakang motornya sehingga membuatnya terjatuh.

"Itu pada saat malam kejadian kan saya otw (on the way, red: dalam perjalanan) pulang dari narik. Nah setelah sampai di Soekarno Hatta sebelum bundaran itu, saya mau belok kanan. Pada saat bersamaan itu ada mobil satu arah dari arah Palu ke Mamboro, itu disambar saya punya itu sebelah kiri bagian belakang," jelas Uskari.

Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi hingga membuat tubuh Uskari terpental ke bahu jalan.

"Tapi dengan kelajuan yang tinggi. Laju sekali. Saya terhempas itu ke kanan, itu lutut yang kena pembatas jalan," lanjutnya.

Akibat benturan yang keras, kaki kanan Uskari cedera parah, lututnya terkilir hingga pecah bagian tempurungnya.

"Jadi lutut saya ini retak dan berpindah tempat, terkilir, tapi pecah juga itu tempurungnya," sambung Uskari.

Baca juga: Kisah Sedih Driver Ojol Asal Karawang: Orderan Lagi Sepi, Dibayar Uang Mainan oleh Penumpang

Tak ada yang menolong hingga terpaksa ngesot di rumah sakit

Saat ditanya apakah ada saksi di lokasi kejadian, Uskari menjelaskan bahwa tidak ada yang melihat kecelakaan tersebut.

Bahkan sampai satu jam ia menunggu pertolongan orang yang lewat, tetapi tidak ada bantuan yang datang.

Akhirnya, Uskari pun nekat ke rumah sakit seorang diri dengan menahan sakit di kakinya.

"Tidak ada sudah jam dua malam, saya tunggu juga sampe satu jam tidak ada orang. Jadi saya sendiri ke rumah sakit lah dengan sisa-sisa tenaga," terang Uskari.

Sesampainya di rumah sakit Uskari tak bisa berjalan dan harus menyeret badan atau mengesot untuk mendapatkan pertolongan.

"Ceritanya sampe di rumah sakit itu saya ngesot nggak boleh (bisa) jalan, ngesot pelan-pelan," imbuhnya.

Uskari tidak mengingat betul tanggal kejadian tersebut, tetapi anjuran dokter ia tidak boleh menggerakkan kakinya selama tiga bulan.

"Saya lupa-lupa ingat sekitar awal bulan 12. Tapi ini kata dokter tiga bulan tidak boleh bergerak," ujar Uskari.

Beruntung, Uskari menjadi anggota jaminan Kesehatan Indonesia Sehat (KIS) sehingga perawatan saat itu tidak dipungut biaya.

Namun, untuk perawatannya selama tiga bulan, Uskari mengaku tidak bisa mengurus asuransi Jasa Raharja sehingga ia memilih untuk membayarnya secara mandiri.

"Itu dari KIS sudah dibayar. Iya tiga bulan saya tidak ambil karena prosedurnya itu sangat rempong, kita disuruh ke Jasa Raharja, disuruh ke kepolisian, jadi saya tidak lakukan itu, nanti mandiri saja," kata Uskari.

Baca juga: Viral Kisah Remaja Penerima Beasiswa Kuliah dari Gojek: Bangga terhadap Ayah yang Jadi Driver Ojol

Nekat bawa putrinya untuk bekerja meski belum pulih

Untuk menyambung hidup, Uskari harus terus bekerja meski kondisi kakinya belum pulih.

Uskari membawa putrinya, Dina untuk membantu ia memproses pemesanan makanan atau mengambil paket.

Dina bertugas untuk masuk ke dalam ruangan dan menyelesaikan pesanan, sedangkan Uskari hanya bisa menunggu di luar dan tetap duduk di atas motornya.

Setelah putrinya selesai, Uskari mengantarkan barang tersebut ke alamat pemesan.

Sementara untuk menaiki motornya, Uskari butuh perjuangan keras untuk menjaga cedera tidak bertambah parah.

Sebab, ia menyebut risikonya akan fatal jika lututnya dipaksa bergerak.

"Saya cuma mengantar doang kan sebenarnya, karena saya ini belum boleh jalan, belum boleh bengkokin sama sekali, jadi saat dibengkokan itu kawat yang di dalam jebol dan risikonya itu akan cacat seumur hidup dibilang dokter, 'jadi jangan sekali-kali bengkokan dulu sebelum waktunya'," kata Uskari.

Ia harus mengenakan tongkat untuk menyangga kaki kanannya dan tetap di atas motor saat mengambil orderan.

"Kalau naik motor kan dibantu dengan tongkat, jadi itu nggak boleh bengkok tetap lurus. Saya tetap di atas motor sementara ini anak masuk ke restoran begitu, restoran kah, warung kah, atau titipan barang begitu," ujar Uskari.

"Iya tangan kanan pegang tongkat, trus itu tongkat saya tekankan ke tanah, trus kaki kiri itu menopang kaki kanan, kaki kiri saya di bawah kaki kanan," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Driver Ojol Bawa Anak Saat Bekerja: Ditinggal Istri Menikah Lagi, Rumah Digadaikan Ibu

Uskari mengaku, sudah membawa Dina bekerja lebih dari dua pekan sejak keluar dari rumah sakit.

Kebetulan Dina sedang libur sekolah online sehingga ia bisa mengajaknya bekerja.

"Sudah sekitar 16 hari semenjak keluar dari rumah sakit," kata Uskari.

Ia dan Dina bekerja dengan jarak 10 kilometer dari rumah, mulai dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 21.00 malam.

"Biasanya jam 10 sampai jam 9 malam. Sekitar 10 kilometer," imbuhnya.

Ia menyebut kendala yang dihadapi saat bekerja bersama sang putri yakni soal orderan yang diambilnya.

"Apa yang orang pesan dia mau, jadi susah. Itu saja, buat belanja," jelas Uskari.

Kisahnya viral hingga mendapatkan bantuan dari banyak pihak

Kisah Uskari dan Dina menjadi viral di media sosial.

Banyak penggalangan dana untuk membantu kesembuhan Uskari.

Jika Tribunners berkenan memberikan donasi bisa melalui rekening pribadi BRI 750701004734531 atas nama Uskari.

Atau menghubungi nomor telepon Uskari, 0822 9332 0577.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Tags
Palu
Ojol
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved