Gempa Bumi di Sulawesi Barat

Mahasiswa Untad Galang Dana di Jalan untuk Korban Gempa di Sulbar

Mereka yang terlibat merupakan gabungan dari beberapa organisasi kemahasiswaan.

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/FANDY
Berbagai kelompok masyarakat Kota Palu, Sulawesi Tengah, memadati lampu merah perkotaan, Sabtu (16/1/2021). Mereka menggalang dana untuk korban gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIUBUNPALU.COM, PALU – Berbagai kelompok masyarakat Kota Palu, Sulawesi Tengah, memadati lampu merah perkotaan, Sabtu (16/1/2021).

Mereka menggalang dana untuk korban Gempa Bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Pantauan TribunPalu.com di persimpangan Jl Juanda-Sisingamangaraja-Moh Yamin-Veteran, sejumlah mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) ikut menggalang dana sebagai bentuk kepedulian.

Mereka yang terlibat merupakan gabungan dari beberapa organisasi kemahasiswaan.

Seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Lembaga Studi Advokasi Mahasiswa (eLSAM) dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM).

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Minggu 17 Januari 2021: Scorpio Disarankan untuk Meminta Dukungan dari Pasangan

Baca juga: BMKG Catat Ada 32 Gempa Susulan yang Mengguncang Majene

Baca juga: Data WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri, 16 Januari 2021: Kemenlu Catat Ada 15 Kasus Baru di Jerman

Koordinator Lapangan HMI Komisariat Pertanian Untad Asmar mengatakan, hasil penggalangan dana nanti akan dilakukan selama beberapa hari ke depan.

Mahasiswa bergantian turun ke jalan menggalang dana, mulai pagi sampai sore hari.

"Untuk penggalangan dana akan dilakukan beberapa hari. Kalau sudah terkumpul, kita akan salurkan langsung ke lokasi bencana," kata Asmar kepada TribunPalu.com.

Korban jiwa akibat gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat (15/1/2021) dini hari terus bertambah.

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan sebanyak 189 orang mengalami luka berat.

Sedangkan di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan serta kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian.

Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS Lapangan.

Selain itu, korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 42 orang, dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta beroordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Hingga saat ini, Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam.

Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan.

Guna mencegah potensi penularan Covid-19 pada lokasi terdampak bencana, Kementerian Kesehatan juga telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju dengan menyediakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 pcs dan masker kain 20.000 pcs.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.

Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

Mengingat potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam.

Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir juga diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

Masyarakat diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.

Kepala BNPB Doni Monardo juga telah meninjau langsung lokasi terdampak gempabumi bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada (15/1/2021).

BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempabumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Guna memperkuat upaya penanganan pascagempa, BNPB juga mengerahkan dua unit helikopter Mi-8 yang akan diberangkatkan pada pagi hari ke Kabupaten Mamuju pada 16 Januari 2021.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved