Kronologi Konflik Kartika Putri dengan Dokter Richard Lee, Kasusnya Sampai ke Polisi Gegara Hal Ini

TRIBUNPALU.COM- Masih berseteru, begini kronologi konflik antara dr. Richard Lee dengan artis Kartika Putri.

Hanya gegara ulasan produk kecantikan, kasus tersebut berbuntut panjang hingga masuk laporan polisi.

Lantas apa sebenarnya yang dipermasalahkan?

Berikut rangkuman kronologi perseteruan Richard Lee dan KartikaPutri.

Bermula dari ulasan produk

Perseteruan mereka bermula dari Richard Lee yang memberikan edukasi melalui kanal YouTube-nya tentang salah satu produk kecantikan berupa krim wajah yang dinilai berbahaya.

Melalui uji laboratorium, Lee menyebut produk tersebut mengandung merkuri.

Kemudian, pada uji lab berikutnya, ternyata mengandung hidrokuinon.

Kartika Putri singgung nama dokter Lee Ternyata, produk yang dimaksud pernah dipromosikan Kartika Putri.

Kartika Putri menyinggung nama Richard Lee dalam tayangan konten bersama bersama pemilik produk kecantikan tersebut di kanal YouTube-nya.

Baca juga: Kesal Dilaporkan Kartika Putri ke Polisi, Richard Lee: Ayo Kita Selesaikan di Pengadilan

Artis dengan sapaan Karput itu tak terima produk endorsement-nya disebut berbahaya oleh Richard.

Kartika Putri ajak dokter Lee bertemu Kartika Putri mengajak Richard untuk bertemu.

Mereka datang dengan tim YouTube, suami Kartika Putri dan orang yang disebut sebagai 'om' yang ternyata adalah pengacara.

Tak diberitahu arah pembicaraan, Richard merasa dijebak karena ternyata Kartika Putri sudah membawa pengacara dalam pertemuan itu.

"Setelah beliau memulai ini aduh jadinya agak sedikit berbeda dan saya langsung kasih tahu ujungnya saja, ternyata yang dikatakan omnya tadi itu adalah pengacara dan terakhirnya saya mendapat sepucuk surat cinta dari pengacara tersebut," ujarnya.

Kartika Putri menghadiri sebuah acara di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Jumat (18/5/2018).

Baca juga: Kaget Harga Janda Bolong Capai Rp 90 Juta, Kartika Putri: Burung Mahal Peliharaan Habib Lewat

Richard terima somasi dari Kartika Putri

Tak berhasil dalam pertemuan, Richard kemudian menerima juga somasi dari Kartika Putri.

Tak hanya satu, tapi dua somasi yang kemudian ditanggapi Richard dengan permintaan maaf.

"Setelah saya baca surat cintanya, beliau merasa terganggu dan beliau meminta saya untuk meminta maaf. Actually itu sudah saya lakukan berkali-kali, tiga kali mungkin secara langsung, dengan kepala tegap," kata Richard Lee.

Alasan meminta maaf meskipun tidak merasa salah Meskipun tak merasa bersalah, Richard Lee mengaku siap meminta maaf hingga 100 kali kepada Kartika Putri.

Sebab, kata Richard Lee, tujuannya bukan untuk panjat sosial atau menjatuhkan nama sang artis.

"Permintaannya simple, minta maaf, ya bukan artinya minta maaf juga salah. Saya minta maaf kalau misalnya video saya atau Insta Story saya atau edukasi saya berdampak bagi Karput (Kartika Putri)," ujarnya.

Baca juga: Tidak Hanya Positif Covid-19, Farida Pasha Meninggal Dunia karena Idap Penyakit Early Pneumonia

Malah terima panggilan dari Polda Metro Jaya

Sempat menduga permasalahan selesai, nyatanya Richard justru mendapatkan surat panggilan dari Polda Metro Jaya.

Hal ini membuat Richard kesal dan akan melaporkan balik Kartika Putri.

Richard tak habis pikir dengan laporan yang dilayangkan Kartika.

Padahal, ia sama sekali tak ingin mencari masalah.

"Saya pikir drama ini sudah berakhir, jadi kemarin saya baru saja dapat surat dari kepolisian Polda Metro Jaya nih, undangan Klarifikasi atas dugaan pencemaran nama baik,” kata Richard Lee.

Siap melaporkan balik Atas tindakan Kartika Putri, Richard Lee bersama pengacaranya tak segan bakal melaporkan balik Kartika ke polisi.

"Oke lu pikir gue takut, lu pikir gue ngalah, gue kalah, lu memang enggak tahu diri. Orang begini harus dikasih pelajaran," kata Richard.

"Saya terima tantangan. Selesai dari sini, saya niat laporan polisi, ayo kita selesaikan di pengadilan," tambah Richard.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Perseteruan Kartika Putri dengan Dokter Richard Lee hingga ke Kantor Polisi", 
Penulis : Rintan Puspita Sari
Editor : Dian Maharani