Kisah Pilu Seorang Anak yang Ayah dan Ibunya Meninggal Dunia di Hari yang Sama karena Covid-19

"Iya itu adalah pengalaman dia sendiri ketika menjaga ruang isolasi di RSUD Dr Soetomo," kata pria berusia 25 tahun ini kepada Tribunnews.com, Rabu

Editor: Imam Saputro
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
FOTO HANYA ILUSTRASI- Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis (9/9/2020). Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon mengatakan saat ini jumlah makam yang tersedia untuk jenazah dengan protokol COVID-19 tersisa 1.069 lubang makam, dan diperkirakan akan habis pada bulan Oktober apabila kasus kematian akibat COVID-19 terus meningkat. 

TRIBUNPALU.COM - Ini kisah pilu seorang anak yang kehilangan kedua orang tuanya dalam hari yang sama karena meninggal dunia akibat Covid-19. 

Cerita pilu sang anak dibagikan dan viral di Twitter. 

Cerita tersebut pertama kali diunggah oleh akun Twitter @wedawis pada Minggu (17/1/2021) lalu.

Dalam cuitannya, akun @wedawis membagikan cerita dari seorang dokter yang bertugas di ruang isolasi RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

Cerita bermula dari dokter yang bertugas di ruang isolasi diminta untuk menghubungi keluarga satu di antara pasien Covid-19.

Hal itu lantaran pasien Covid-19 tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Dokter tersebut pun akhirnya menghubungi tiga nomor yang tertera dari keluarga pasien tersebut.

Saat menghubungi nomor istrinya, rupanya nomor tersebut dapat tersambung, tapi tidak kunjung dijawab.

Sang dokter pun sampai menanyakan nomor lain yang bisa dihubungi di ruang pendaftaran IGD.

Cerita pilu seorang anak yang juga pasien Covid-19 saat kehilangan orang tuanya
Cerita pilu seorang anak semata wayang yang juga pasien Covid-19 saat kehilangan orang tuanya karena Covid-19 dalam sehari, viral di Twitter.

Kemudian, ia akhirnya berhasil menghubungi nomor yang tercatat di IGD dan ternyata yang mengangkat adalah anak pasien tersebut.

Saat menerima telepon, rupanya suara anak pasien Covid-19 yang meninggal itu terdengar terisak.

Sang dokter pun sempat dibuat bingung, karena kabar duka belum disampaikan, tetapi anak tersebut sudah menangis.

Rupanya, anak itu menangis karena ibunya baru saja meninggal terkena Covid-19.

Sang anak yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 ini terpaksa pergi ke rumah sakit untuk mengurus jenazah karena ia tak memiliki keluarga lain.

"Saya anak satu-satunya, gak ada keluarga lain di rumah. Saya harusnya isoman dok karena saya juga positif.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved