Buaya Akhirnya Lepaskan Jenazah Sugiarti setelah Tubuhnya Disetrum oleh Warga

Warga SK 8 jalur 3, Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Tanjung Jabung Timur digemparkan oleh penemuan salah seorang warga yang berada di mulut buay

dreamlandindia
Ilustrasi buaya buas 

TRIBUNPALU.COM - Warga SK 8 jalur 3, Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Tanjung Jabung Timur digemparkan oleh penemuan salah seorang warga yang berada di mulut buaya.

Jenazah yang berada di mulut buaya tersebut diketahui merupakan Sugiarti warga setempat.

Sebelumnya dikabarkan bahwa Sugiarti yang dilaporkan tenggelam di aliran primer Sungai Keman.

Setelah proses pencarian rupanya jenazah Sugiarti dibawa oleh seekor buaya.

"Berdasarkan dari hasil visum luar di Puskemas Pembantu Dendang, memang tidak ada tanda-tanda serangan buaya. Hanya saja ada luka lebam pada wajah dan luka gores pada bagian perut korban," ujar Kepala Puskemas Pembantu Kecamatan Dendang, Adi.

Sebelumnya sempat muncul dugaan bahwa wanita berusia 41 tahun itu menjadi korban serangan buaya.

Sugiarti dikabarkan hilang tenggelam di aliran sungai yang ada di belakang rumahnya pada Senin sekira pukul 06.00.

Kecurigaan bermula saat suami Sugiarti mendapati masakan istrinya yang masih di atas perapian gosong. Ia kemudian mencari ke sungai namun tak mendapti istrinya.

Ia pun curiga jika istrinya jatuh ke dalam sungai.

Akhirnya warga bersama-sama mencari Sugiarti. Sekitar enam jam pencarian membuahkah hasil. Sugiarti ditemukan sekitar 4 kilometer dari lokasi hilang. Yang membuat gempar, tubuh Sugiarti dibawa oleh buaya.

"Setelah sekian lama melakukan pencarian, akhirnya sesuai perkiraan pencarian difokuskan menuju ke muara sungai yang cukup besar. Akhirnya kita berhasil menemukan buaya yang dicari berjarak 4 kilo dari TKP," ujar Asgawi (60).

Asgawi adalah satu dari sejumlah warga yang turut membantu melepaskan korban dari rahang buaya.

Ia mengatakan awalnya mereka mendapat informasi bahwa ada anak-anak yang melihat buaya di sekitar sungai menuju muara.

“Katanya, buaya itu membawa sesuatu seperti sampah di mulutnya," urai Asgawi.

Saat proses penyusuran sungai itulah, warga melihat seekor buaya yang cukup besar.

Warga yang sudah membekali diri dengan alat setrum langsung menyentrum buaya sehingga tubuh Sugiarti dilepaskan.

"Pas kita lihat itu buaya langsung kita kejar, dan terus disetrum. Karena tidak tahan akibat kesetrum listrik tadi akhirnya korban dilepaskan dari gigitannya," ujarnya.

Begitu tubuh Sugiarti yang sudah tak bernyawa lepas, warga langsung menariknya dan membawa ke perahu.

Dari arah buaya, diduga hewan melata itu akan membawa tubuh korban ke muara.

Baca juga: Kisah Pilot di Spanyol yang Kini Jadi Kuli Bangunan, Imbas Covid-19, Tetap Berjuang Demi Keluarga

“Kami menyebutnya lubuk,” kata warga. Di lubuk itulah sarang buaya. Belum diketahui jenis buaya tersebut.

Hardi, suami korban saat dikonfirmasi Tribun menuturkan, sebelum menghilang istrinya sempat mengeluh sakit perut dan ingin buang hajat.

"Rencananya pagi ini mau mengantar anak saya ke pondok di Jambi. Jadi istri saya buat jajanan untuk sangu anak saya, karena kebelet sakit perut dan ke belakang itulah terakhir saya lihat istri saya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Saat kejadian, adik korban sempat mendengar teriakan dan suara sesuatu terhempas ke air.

Namun si adik tadi tidak mengetahui jika kakaknya saat itu berada di belakang (sungai) sedang buang hajat.

(usn)

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Buaya Bawa Jenazah Sugiarti, Terlepas Setelah Disetrum Warga,

Sumber: Tribun Jambi
Tags
Jambi
Buaya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved