Ikhlas Lepas Kepergian sang Suami, Istri Kapten Afwan: Doakan Kami Semua Bisa Kuat dan Sabar

Anak Captain Afwan, pilot Sriwijaya Air-SJ 182 berharap ayahnya masih terbang menjalankan tugasnya sebagai pilot.

TribunnewsBogor.com Yudistira Wanne / ISTIMEWA
Kapten Afwan 

TRIBUNPALU.COM - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh anggota keluarga korban.

Termasuk salah satunya adalah keluarga dari pilot Sriwijaya Air SJ-182, Captain Afwan.

Sang anak bahkan masih berharap Captain Afwan pulang karena merasa ayahnya masih terbang menjalankan tugasnya sebagai pilot.

Meski begitu, istri Captain Afwan mengaku telah ikhlas atas kepergian Captain Afwan.

Jenazah Captain Afwan telah teridentifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri pada Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Jenazah Pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan Teridentifikasi, Akan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Baca juga: Pria yang Terekam Bersama Capt Afwan di Video CCTV Ungkap Pesan Sang Pilot:Salat Jangan Sampai Delay

Baca juga: Viral Video Perlihatkan Kebaikan Kapten Afwan saat Berada di Supermarket 2 Hari sebelum Kecelakaan

Tak hanya Captain Afwan, ada dua jenazah lain yang berhasil diidentifikasi.

"Pertama korban atas nama Afwan RZ (54), kedua atas nama Suyanto (40), ketiga atas nama Riyanto (32)," ujar Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono, Jumat (29/1/2020).

Sehingga, total jenazah korban yang telah diketahui identitasnya sudah mencapai 58 jenazah dari total 62 penumpang pesawat.

"Jadi sampai sore hari ini tim berhasil mengidentifikasi sebanyak 58 jenazah (korban Sriwijaya Air SJ 182), dari 62 korban seluruhnya," katanya.

Jenazah Captain Afwan dimakamkan di Taman Makam Bahagia ( TMB ) Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Jenazah Captain Afwan tiba sekitar pukul 13.00 WIB.

Sebelum dimakamkan, jenazah Captain Afwan sempat disemayamkan di rumah duka, kurang lebih selama satu jam.

Menurut perwakilan keluarga, itu demi dua putri Captain Afwan.

Pasalnya, dua putrinya masih merasa Captain Afwan tengah menjalankan tugasnya sebagai pilot dan berharap segera pulang.

"Jenazah ini disemayamkan kurang lebih satu jam karena untuk memberikan kesempatan pada dua putrinya. Mereka masih berharap Abinya pulang dan masih merasa jika Abinya itu masih terbang."

"Jadi untuk memberikan kesempatan berpisah pada orangtuanya, maka akan disemayamkan terlebih dahulu di dalam," terang perwakilan keluarga dikutip dari Tribun Jakarta.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved