Andi Mallarangeng Ungkap Obrolan Moeldoko dengan Kader Demokrat di Hotel, Sebut Seperti Gaya Orba

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng membocorkan obrolah antara Moeldoko dengan kader Partai Demokrat di Hotel Aston

Editor: Imam Saputro
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Andi Mallarangeng. 

TRIBUNPALU.COM - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng membocorkan obrolah antara Moeldoko dengan kader Partai Demokrat di Hotel Aston yang disebut-sebut untuk mengambil alih Partai Demokrat dari AHY.

Ia mengatakan dari ratusan DPD dan DPC yang diundang ke Jakarta, yang akhirnya datang hanya sembilan orang plus satu orang dari DPP.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dituding oleh pihak Demokrat ingin mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat secara paksa.

Dalam melangsungkan rencananya, Moeldoko dituduh telah mengundang sejumlah DPD, DPC, hingga DPP Partai Demokrat untuk bertemu di Jakarta mendiskusikan Kongres Luar Biasa (KLB).

Pihak Demokrat menganggap apa yang dilakukan oleh Moeldoko yang merupakan seorang pejabat pemerintahan, mencerminkan era Orde Baru dulu dimana pemerintah mengintervensi partai-partai politik.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menjelaskan soal isu kudeta Partai Demokrat dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Rabu (3/2/2021).
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menjelaskan soal isu kudeta Partai Demokrat dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Rabu (3/2/2021). (YouTube Kompastv)

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Rabu (3/2/2021).

Ia mengatakan dari ratusan DPD dan DPC yang diundang ke Jakarta, yang akhirnya datang hanya sembilan orang plus satu orang dari DPP.

"Yang ditelepon ada banyak tapi yang datang kalau tidak salah cuma sembilan orang," kata Andi.

Andi mengatakan, para kader Demokrat yang datang tidak mengetahui jika di sana akan membicarakan soal KLB.

"Datang karena diiming-imingi mau dapat bantuan untuk penyaluran bencana, dan Covid, termasuk juga krisis ekonomi dan sebagainya," ujarnya.

"Kemudian bicaranya soal KLB dan siap-siap untuk mengambil alih Ketua Umum Partai Demokrat untuk tujuan calon presiden pada Pemilu 2024."

Andi mengatakan, pihak Demokrat tidak mempermasalahkan jika obrolan KLB terjadi dalam internal partai.

Ia menyoroti keterlibatan Moeldoko selaku pihak eksternal yang ia anggap sebagai intervensi dari pemerintah.

"Ini gaya orde baru," ujar Andi.

Andi lalu menyinggung bagaimana pemerintahan di Orde Baru (orba) melakukan intervensi terhadap parpol.

Kode Pak Lurah

Pada segmen sebelumnya, Andi mengungkit soal kesaksian kader Demokrat yang mengaku mendengar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut oleh Moeldoko menggunakan kode Pak Lurah.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved