Kesal Dijuluki Kadrunwati, Susi Pudjiastuti: Presiden Sudah Bilang Tak Ada Cebong, Kampret, Kadrun

Susi Pudjiastuti tengah menjadi sorotan para pengguna media sosial Twitter.

TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Susi Pudjiastuti 

TRIBUNPALU.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti tengah menjadi sorotan para pengguna media sosial Twitter.

Tak hanya menjadi bahan perbincangan, Susi Pudjiastuti diketahui juga sempat mendapatkan serangan dari buzzer.

Adapun, serangan tersebut berkaitan dengan ajakannya untuk meng-unfollow akun twitter Permadi Arya alias Abu Janda.

Terlebih, organisasi besar seperti Muhammadiyah dan NU juga telah lebih dulu menyerukan untuk menghindari ujaran kebencian.

"Karena aku cuma main Twitter. I see (aku lihat) banyak Muhammadiyah sudah bicara, NU sudah komentar. Alissa Wahid juga komentar."

Perang Twit, Susi Pudjiastuti ke Ferdinand Hutahaean: Apa Masalah Anda Pak?

Bela Susi Pudjiastuti, Netizen Ramai Sindir Balik Henry Subiakto, Profesor Jadi Trending di Twitter

Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti ungkap alasan soal cuitannya yang diduga mengajak netizen untuk unfollow Twitter Abu Janda pada program Kamar Rosi di YouTube Kompas TV, Selasa (9/2/2021).
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti ungkap alasan soal cuitannya yang diduga mengajak netizen untuk unfollow Twitter Abu Janda pada program Kamar Rosi di YouTube Kompas TV, Selasa (9/2/2021). (Tangkapan Layar Youtube Kompas TV)

"So I think, as a part of responsbility to the society to the community, I want to influence everybody to stop this kind of ugly thing in the media social.

(Saya kira sebagai bagian dari tanggung jawab pada masyarakat, saya ingin mengajak semua orang untuk menghentikan hal-hal buruk di media sosial)" ungkap Susi, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (10/2/2021).

Ia pun menyadari, ketika Muhammadiyah dan NU sudah turut serta ikut menanggapi, artinya ujaran kebencian di media sosial sudah berlebihan.

Untuk itu, ia ikut serta mengajak masyarakat untuk menghindari hal-hal yang berkaitan dengan ujaran kebencian.

Susi juga menegaskan, ajakan itu tidak tertuju pada satu tokoh atau orang tertentu saja.

Ia mengungkapkan, siapa pun mereka yang menyerukan ujaran kebencian, maka harus ditenggelamkan.

"Semua yang mulutnya jelek, bicaranya jelek harus ditenggelamkan, siapa saja," ungkap Susi.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berpose sebagai model busana di Pelabuhan Cikidang, Pangandaran. Warga Pangandaran berharap bu Susi kembali jadi Menteri KKP
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berpose sebagai model busana di Pelabuhan Cikidang, Pangandaran. Warga Pangandaran berharap bu Susi kembali jadi Menteri KKP (Komps.com)

Alasan kuat Susi, di masa pandemi Covid-19 ini, semua orang tengah disibukkan dengan sorotan yang membuat stres hingga depresi.

Untuk itu, daripada menanggapi ujaran kebencian, ia menyarankan lebih baik masyarakat langsung meng-unfollow akun yang berkomentar buruk.

Lebih lanjut, Susi mengaku heran dengan tuduhan netizen yang menyerangnya dengan berbagai alasan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved