5 Fakta Kasus ART Lompat dari Lantai 2 karena Kelaparan, Kerap Disiksa hingga Gaji Ditahan Majikan
Kisah Pariyem, seorang asisten rumah tangga (ART) yang mendapatkan perlakuan buruk dari majikannya kini menjadi perbincangan publik.
“Saya terpaksa (melompat ke luar), takut enggak dikasih makan keesokan harinya. Sengaja tidak lewat pintu, karena pintu dikunci. Ada anaknya yang jaga. Saya tak berani keluar. Saya keluar karena lapar. Kalau tidak minta, saya tidak dikasih makan. Sering tidak dikasih makan. Saya memang tidak mau minta makan sudah,” kata Pariyem.
Baca juga: Dipaksa Berhubungan Badan dengan Orang Gila, Ayah Ingin Hilangkan Jejak Setelah Hamili Anak Kandung
Selama bekerja sekitar delapan tahun, Pariyem mengaku tidak menerima gaji.
Dia juga tidak tahu berapa gaji yang mestinya diterima tiap bulan.
“Kemarin dikasih (gaji), sekitar Rp 12 jutaan. Saya baru tahu, bilangnya digaji Rp 300.000 per bulan. Baru tahu (digaji Rp 300.000/bulan). Memang enggak ada perjanjian dulu (waktu awal kerja),” imbuh Pariyem.
Sedangkan Candra, anak tiri Pariyem, mengaku sudah lama mencari keberadaan ibu tirinya itu.
Usai dipergoki warga mengais makanan di tong sampah setelah melompat dari rumah lantai dua, Candra membawa Pariyem ke rumahnya.
“Kata ibu, majikan nyonya itu yang jahat. Kerja di sana sekitar delapan tahunan. Enggak ada kontak sama sekali. Memang enggak pernah ketemu. Selama ini saya tidak tahu kalau di sana,” ujar Candra.
Majikan membantah tak beri makan Pariyem
Di tempat terpisah, U, majikan pria Pariyem, membantah Pariyem tidak pernah diberi makan.
Menurutnya, Pariyem tidak sampai kelaparan.
Selalu ada makanan di rumahnya yang bisa dikonsumsi Pariyem.
“Itu tidak benar. Semua kebutuhan dia, kami penuhi, termasuk makannya, sehari tiga kali. Kalau ada makanan, kue misalnya, kami kasih. Gaji bukannya tidak diberikan. Tapi, kami kasihkan tabungan. Kemarin uang gajinya kami tarik di tabungan dan diberikan sepenuhnya. Dan yang bersangkutan sudah buat surat pernyataan dan tidak akan menuntut, sudah klir semua,” terang U.
Baca juga: Kronologi Penangkapan 12 Anggota Polsek Astana Anyar, Dugaan Kasus Narkoba, Ini Sosok Kompol Yuni
Warga tak terima, laporkan majikan ke polisi
Meskipun kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan, namun, warga sekitar diketahui tidak terima dengan perbuatan majikannya tersebut.
Pada Selasa (16/2/2021), mereka lalu mendatangi kediaman Pariyem di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan.