Palu Hari Ini
Anjal Terjaring Razia Berasal dari Luar Kota Palu, Dibina 7 Hari Sebelum Dipulangkan
Berdasarkan data hasil razia Dinas Sosial Kota Palu, anjal dan gepeng di Kota Palu sebagian besar berasal dari luar Sulawesi Tengah.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ketut Suta
TRIBUNPALU.COM, PALU- Anak Jalanan (Anjal) kerap ditemui di lampu lalu lintas di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kepala Dinas Sosial Kota Palu Romy Sandi Agung menyebutkan sering melakukan razia Satpol PP terhadap anjal dan gepeng di sejumlah titik lampu lalu lintas.
Ia mengatakan kebanyakan anak jalanan tersebut berasal dari luar Kota Palu.
"Kalau anak punk/gepeng yang sering kita razia itu berasal dari luar Kota Palu," jelas Kepala Dinas Sosial Kota Palu Romy kepada wartawan TribunPalu.com, di Kantor Dinas Sosial Kota Palu, Jl Bantilan, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Curi Handphone, Pria di Jl Veteran Kota Palu Dipolisikan Tente Sendiri
Baca juga: Sebelum Belajar Tatap Muka Dibuka, Semua Guru di Kota Palu Harus Divaksin Dulu
Berdasarkan data hasil razia, anjal dan gepeng di Kota Palu sebagian besar berasal dari luar Sulawesi Tengah.
"Seperti dari daerah Mamuju, Majene dan daerah lainya" tambahnya.
Tak hanya melakukan razia dan mendata, Dinas Sosial juga membina anjal dan gepeng tersebut.
Pembinaanya melalui rumah singgah dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.
Baca juga: Apel Perdana Hadianto Rasyid: ASN Jangan Terlambat, Pukul 07.30 Wita Pelayanan Sudah Harus Dibuka
Baca juga: Bendungan Misterius Sigi, Wisata Pemandian dan Swafoto di Kaki Gunung Gawalise
Sementara jika anjal dan gepeng tersebut warga Kota Palu, maka akan dikembalikan kepada keluarganya.
"Kita lakukan pembinaan selama tujuh hari sesuai SOP, baru kita kembalikan ke daerahnya masing-masing" ujarnya.
Menurut Romy, ada beberapa faktor penyebab adanya anak jalanan, salah satunya berawal dari broken home.
"Kalau penyebab mereka menjadi anak jalanan itu ada beberapa alasan, seperti karena broken home, minimnya pendidikan, atau karena meraka tidak diurus lagi orang tuanya," tutupnya. (*)