Normalisasi Sungai Dilanjutkan, Yunarto Wijaya Beri Dukungan: Meski Bingung Wagub Melulu yang Bicara
Setelah tiga tahun mandek, akhirnya program normalisasi sungai dilanjutkan. Yunarto Wijaya mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta: lupakan perdebatan.
Dia mengatakan, pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Ciliwung membutuhkan anggaran Rp 5 triliun.
Jumlah tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan anggaran normalisasi dan pemasangan sheet pile yang dikerjakan Kementerian PUPR. Ia mengatakan, anggaran untuk pemasangan sheet pile hanya berkisar Rp 370 miliar.
"Kalau pembuatan sheet pile-nya kita hitung cuma 370 miliar. Jauh sekali perbandingannya Rp 5 triliun lebih sama Rp 300 miliar lebih," tutur Riza.
Baca juga: Jakarta Terendam Banjir, Yunarto Wijaya: Biasanya Pak Wagub Lebih Sering Muncul di Media
Selain itu, kata Riza, beban kerja Pemprov DKI untuk normalisasi jauh lebih besar dibandingkan Kementerian PUPR.
Sebab, kata Riza, proses pembebasan lahan juga melewati dinamika seperti sengketa lahan dan tuntutan dari warga bantaran sungai.
"Pembebasan lahan banyak masalahnya, satu masalahnya banyak yang bersengketa, ke pengadilan. Kita kan negara hukum, ada yang menggugat dan sebagainya," ucap Riza.
Program normalisasi Kali Ciliwung sempat tersendat dari 2018 karena progres pembebasan lahan tak kunjung terlihat.
Pemprov DKI Jakarta baru merilis data pembebasan lahan setelah tiga tahun mandek.
Program normalisasi sungai ini diketahui merupakan salah satu upaya pencegahan banjir era Gubernur Ahok yang dikerjakan bersama pemerintah pusat.
Anies Baswedan lantas mengubah istilah normalisasi dengan naturalisasi untuk mengatasi banjir di Ibu Kota.

Baca juga: Yunarto Wijaya Bereaksi di Cuitan Geisz Chalifah, Sebelumnya Sebut Wagub DKI Akan Muncul saat Banjir
Mengetahui pemberitaan tersebut, Yunarto Wijaya memberikan reaksi positif.
Dia memberikan dukungannya kepada Pemprov DKI yang akan segera melakukan normalisasi sungai.
Namun, Yunarto Wijaya juga mengaku bingung lantaran Gubernur Anies Baswedan jarang memberikan pernyataan terkait penanganan banjir di DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Charta Politika itu meminta untuk melupakan polemik naturalisasi dengan normalisasi dan pernyataan Anies Baswedan soal argumen air yang masuk ke tanah.
Hal itu dia ungkapkan dalam akun Twitter pribadinya @yunartowijaya, Sabtu (6/3/2021).
Yunarto Wijaya me-retweet quotes cuitan Kompas TV berjudul "Program Normalisasi Sungai Akhirnya Dilanjutkan, Pemprov DKI Minta Dikebut Tahun Ini".
"Yuk dukung...
(walau bingung kenapa urusan gini wagub mulu yg disuruh ngomong)...
Lupakan perbac*tan Naturalisasi vs Normalisasi dan Air Masuk Tanah...," cuit @yunartowijaya.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)