Mengenal Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Berikut Ini 8 Kegiatan yang Bisa Dilakukan

Dalam implementasinya, terdapat delapan jenis kegiatan pembelajaran pengganti SKS, di mana setiap kegiatan dinilai setara dengan 20 SKS.

TRIBUNPALU.COM
Ilustrasi Kuliah. 

TRIBUNPALU - Merdeka Belajar - Kampus Merdeka merupakan sebuah kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Satu di antara program dari kebijakan ini adalah hak belajar tiga semester di luar program studi.

Bentuk kegiatan pembelajaran ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1.

Dilansir Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada Senin (8/3/2021), kegiatan ini dapat dilakukan di dalam program studi dan di luar program studi.

Dalam implementasinya, terdapat delapan jenis kegiatan pembelajaran pengganti SKS (satuan kredit semester), di mana setiap kegiatan dinilai setara dengan 20 SKS.

Baca juga: Suka Duka Belajar Online, Ketua Osis SMAN 2 Palu: Ada Kekurangan dan Keuntungan

Baca juga: Mendikbud Target Belajar Tatap Muka 2021, Tak Ada Lagi Kuota Gratis untuk Pelajar Setelah Mei

Delapan kegiatan pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam kegiatan Kampus Merdeka antara lain:

1. Pertukaran Pelajar

Beberapa bentuk kegiatan belajar yang bisa dilakukan dalam kerangka pertukaran belajar:

  • Pertukaran pelajar antar program studi pada perguruan tinggi yang sama. 
  • Pertukaran pelajar dalam program studi yang sama pada perguruan tinggi yang berbeda.
  • Pertukaran pelajar antar program studi pada perguruan tinggi yang berbeda. 

2. Magang / Praktik Kerja

Secara umum, penyetaraan bobot kegiatan magang atau praktik kerja dapat dikelompokkan menjadi 2 bentuk:

  • Bentuk bebas (free form) : dimana kegiatan ini disetarakan dengan 20 SKS tanpa penyetaraan dengan mata kuliah 
  • Bentuk berstruktur (structured form) : dimana kegiatan ini disetarakan dengan 20 SKS beserta penyetraan mata kuliah yang kompetensinya sejalan dengan kegiatan magang

3. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan

Kegiatan pembelajaran dalam bentuk asistensi mengajar dilakukan oleh mahasiswa di satuan pendidikan seperti sekolah dasar, menengah atau atas. 

Sekolah tempat praktek mengajar dapat berada di lokasi kota maupun di daerah terpencil.

4. Penelitian / Riset 

Kegiatan penelitian/riset ini dapat dilakukan oleh mahasiswa lembaga riset atau pusat studi. 

Dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa akan lebih mendalami, memahmi dan mampu melakukan metode riset secara lebih baik.

5. Proyek Kemanusiaan

Dalam proyek kemanusiaan, mahasiswa yang memiliki jiwa muda, kompetensi ilmu, dan minat sosial tinggi dapat menjadi "foot soldiers" dalam proyek-proyek kemanusiaan dan pembangunan lainnya baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Baca juga: Setahun Pandemi, Siswa SLB Berumur 32 Tahun Tetap Semangat Bersekolah, Bawa Rapor dan Iqra Tiap Hari

Baca juga: Program Guru Belajar dan Berbagi, Seri Belajar Mandiri untuk Calon Guru ASN PPPK dari Kemdikbud

6. Kegiatan Wirausaha

Kegiatan ini bertujuan bagi mahasiswa yang memiliki minat wirausaha. 

Guna mengembangkan usahanya dan menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.

7. Studi / Proyek Independen

Ekuvalensi kegiatan studi independen ke dalam mata kuliah dihitung berdasarkan kontribusi.

Peran mahasiswa yang dibuktikan dalam aktivitas di bawah koordinasi dosen pembimbing. 

8. Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)

Terdapat beberapa model dari KKNT dalam program Kampus Merdeka

  • KKNT yang diperpanjaang
  • KKNT pembangunan dan pemberdayaan desa
  • KKNT mengajar di desa
  • KKNT free form 

(TribunPalu.com/DindaNalifa)

 
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved