Gejolak Partai Demokrat
Ngabalin Sebut akan Lawan jika Jokowi Terus Dikaitkan dengan KLB Demokrat: Saya Bukan Jubir Moeldoko
Ali Mochtar Ngabalin menyebut akan melawan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikaitkan dengan terpilihnya Kepala KSP Moeldoko sebagai Ketum Demokrat.
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menyebut akan melawan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikaitkan dengan terpilihnya Kepala KSP Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
Ali Ngabalin menyampaikan secara tegas bahwa ia tak membela Moeldoko.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Sebut Ali Ngabalin Tak Pantas Beri Selamat kepada Moeldoko, Andi Mallarangeng: Mestinya Sayangkan
Baca juga: Andi Mallarangeng Singgung Nama Jokowi soal Kudeta di Demokrat, Ali Ngabalin: Dikit-dikit Presiden
Dalam diskusi tersebut, Ali Ngabalin menolak jika disebut sebagai juru bicara Moeldoko.
"Saya memerjelas posisi saya ya, saya bukan juru bicara Moeldoko," ujar Ali Ngabalin.
"Anda (Analis Politik, Saiful Mujani) juga bukan juru bicara AHY atau Demokrat."
Ali Ngabalin mengaku tidak tahu menahu soal kudeta Partai Demokrat.
Apalagi, menurutnya pemerintah terus disangkutpautkan dengan KLB Partai Demokrat bisa digelar di Deliserdang, Sumatera Utara.
"Sehingga narasi atau diksi yang kita pakai hari ini harus jelas," jelas Ali Ngabalin.
"Kalau Bang Saiful bertanya tentang anggaran dasar rumah tangga dan kenapa KLB harus diproses."
"Tanya pada mereka, jangan tanya pada saya, karena publik tidak tahu," tambahnya.
Baca juga: Kudeta Demokrat Punya Tujuan Jangka Pendek, Pengamat: Moeldoko Agak Konyol kalau Tak Dapat Kepastian
Baca juga: Total Harta Kekayaan Moeldoko Capai Rp 46,1 Miliar, Ketum Demokrat Versi KLB Tak Miliki Utang
Ali Ngabalin menambahkan, dalam hal ini ia hanya akan membela jika masalah Partai Demokrat terus dikaitkan dengan Jokowi.
"Tidak mungkin mereka bisa melaksanakan KLB kalau mereka tidak mengerti," ujar Ali Ngabalin.
"Dan itu bukan urusan kita, sorry, saya juga tidak ingin menjelaskan itu karena saya tidak dalam posisi itu."
"Saya hadir di sini ketika ada orang yang berbicara dan mengaitkan KLB Moeldoko dengan Istana atau Presiden Joko Widodo."