Gejolak Partai Demokrat
Solid Dukung AHY dan SBY, DPD Jateng: Seluruh Kader Akan Keluar Jika Tak Ada Nama Keluarga Yudhoyono
Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) oleh DPD Partai Demokrat Jawa Tengah selesai dengan menghasilkan tujuh keputusan, Minggu (7/3/2021).
TRIBUNPALU.COM - Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) oleh DPD Partai Demokrat Jawa Tengah selesai dengan menghasilkan tujuh keputusan, Minggu (7/3/2021).
Penolakan Kongres Luar Biasa (KLB) menjadi salah satu hasil keputusan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda).
Selain itu, seluruh kader Partai Demokrat se-Jateng menyatakan siap melawan dan akan ikut keluar dari partai jika tidak ada SBY dan AHY.
Rinto Subekti Ketua DPD Partai Demokrat Jateng menyatakan dengan tegas bahwa seluruh kader Partai Demokrat Jateng akan tetap solid mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum sah Partai Demokrat.
Baca juga: Hari Ini Hasil KLB Moeldoko Didaftarkan di Kemenkumham, Max Sopacua: Kita Nggak Main-main
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 8 Maret 2021: Taurus Persaingan Itu Melelahkan, Libra Penuh Gairah
Baca juga: Klaim Token Listrik Gratis dan Diskon Maret 2021 melalui stimulus.pln.co.id, Ini Panduannya
Baca juga: Pengumuman Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 13, Simak Cara Cek Lolos dan Aturan Barunya
Dikutip dari Kompas.com, ada 7 poin keputusan keputusan terkait KLB yang dihelat pada Jumat (5/3/2021) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Menolak KLB ilegal di Deli Serdang Sumatera Utara, karena tidak sesuai dengan AD / ART Partai Demokrat tahun 2020,” kata Rinto kepada wartawan, Minggu (7/3/2021).
Baik itu, tidak ada satupun perwakilan baik dari DPD maupun seluruh DPC Partai Demokrat di Jawa Tengah yang hadir atau, surat kuasa / surat mandat untuk menunjuk KLB tersebut. Apabila ada yang terbukti Ketua DPD / DPC Partai Demokrat wilayah Jawa Tengah menunjukkan / atau mewakili dalam KLB ilegal adalah tidak sah.
"Dan tindakan tersebut merupakan tindak pidana dan dapat dituntut secara hukum," ucapnya.
Rinto menyatakan setia kepada kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan setia kepada Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
FOLLOW JUGA:
Baca juga: Begini Skenario Juara Liga Inggris Usai Manchester City Ditaklukan Manchester United
Baca juga: Hasil Liga Spanyol - Gol Menit-menit Akhir Karim Benzema Selamatkan Real Madrid dari Kalah Derby
Baca juga: Pep Guardiola Beberkan 3 Penyebab Manchester City Hancur di Tangan Manchester United
Selanjutnya, bertekad untuk pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) serta meminta maaf kepada DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang terbukti berkhianat dan melanggar etika politik. P
ihaknya juga meminta-minta kepada Kemenkumham untuk tidak mengesahkan hasil KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Semua kader Partai Demokrat se-Jawa Tengah siap merapatkan barisan untuk menjaga soliditas guna melawan Gerakan Pengambil Alihan Kepempinan (GPK PD) atau hasil KLB ilegal," jelasnya.
Setelah hasil keputusan Rakorda tersebut dibacakan, seluruh DPC yang hadir pun sempat meneriakkan yel-yel terkait yang ditetapkannya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.
"Lawan, Lawan Moeldoko sekarang juga," teriaknya kompak.
Sebagai informasi, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang diselenggarakan di Deli Serang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3/2021) menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rakorda Partai Demokrat Jateng: 7 Poin Tolak KLB Tetapkan Moeldoko Jadi Ketua Umum