Kabar Seleb
Heboh Video Nadya Arifta Bridal Shower, Begini Reaksi Kaesang saat Disebut akan Segera Menikah
Kaesang Pangarep buka suara terkait hebohnya video Nadya Arifta yang tengah menjalani bridal shower.
Handy Chen mengaku sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.
"Oh ya? Saya belum sempat lihat, sama sekali saya tidak tahu mengenai hal ini," tuturnya membantah.
Menguak Istilah Ghosting dari Viralnya Hubungan Kaesang Pangarep dengan Felicia Tissue
Cerita cinta antara putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dengan Felicia Tissue, dan Nadya Arifta, memunculkan istilah baru dalam sebuah hubungan yang disebut ‘ghosting’.
Namun, Sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui apa arti sesungguhnya dari istilah ghosting tersebut.
Menjawab pertanyaan tersebut, Pengamat Sosial Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengungkapkan, menurut studi yang dilakukan di Western University Canada, ghosting adalah strategi penyelesaian hubungan romantis, yang ditandai dengan tiga pendekatan.
Pertama adalah strategi pemutusan (break up strategy). Devie mengatakan, pendekatan ini ditandai dengan aksi yang menunjukan ekspresi ketidaktertarikan secara nonverbal.
Baca juga: Nadya Arifta Diisukan Bakal Dilamar Kaesang Habis Lebaran, sang Paman Klarifikasi: Belum Berani
Baca juga: Kaesang Putus dengan Felicia Malah Dituduh Ghosting, Ramalan Tarot Denny Darko: Masih Sayang Kok
Baca juga: Intip Foto-foto Mesra Kaesang dan Nadya Arifta, Pernah Foto Bertiga Felicia hingga Gandengan di Mal
“Tanpa memberikan penjelasan apapun, dengan harapan, pasangan dapat menangkap maksud yang ditunjukkan secara tidak langsung tersebut,” jelas Devie pada TribunJakarta.com, Senin (15/3/2021).
Lanjut Devie, pendekatan kedua adalah gangguan kontak (contact interruption), yang mana pendekatan ini ditandai dengan aksi berhenti berbicara, atau pun merespon pasangannya di seluruh jaringan komunikasi.
“Bahkan hingga melakukan pemutusan teknis nomor kontak dan akun media sosial (blocked the phone number and social media),” bebernya.
Pendekatan ketiga atau yang terakhir, adalah dengan cara menghilang secara tiba-tiba.
“Aksi menghilang (disappearing act). Pendekatan ini ditandai dengan menghilangkan eksistensi secara langsung, seakan-akan tidak pernah terjadi hubungan apapun,” tuturnya.
Motivasi Melakukan Ghosting
Devie mengatakan, ada empat faktor yang mendorong seseorang hingga bisa berperilaku ghosting.
Pertama adalah kebebasan (disenggaged oriented). Untuk memenuhi hal ini, ghosting menjadi dilakukan karena bila pemutusan hubungan dilakukan secara langsung, berhadapan tatap muka akan lebih dramatis dan memerlukan upaya yang lebih kuat.