Polisi yang Ditemukan Pasca Tsunami Aceh 2004 akan Tes DNA, Terungkap Kronologi Masuk RSJ
Seorang polisi bernama Zainal Asep yang sempat dinyatakan hilang pada bencana Tsunami Aceh 2004 ditemukan masih hidup.
TRIBUNPALU.COM - Seorang polisi bernama Zainal Asep yang sempat dinyatakan hilang pada bencana Tsunami Aceh 2004 ditemukan masih hidup.
Di media sosial beredar foto Zainal Asep 17 tahun lalu dengan seragam polisi dan fotonya kini yang sedang dirawat di RSJ.
Untuk memastikan indentitas Zainal Asep, Polda Aceh akan segera melakukan tes DNA.
"Pasien ini akan dilakukan tes DNA, sidik jari, dan pengenalan tanda lahir lainnya," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Jalur Bukit Salena Kerap Terjadi Kecelakaan, Dinas Pariwisata Palu Imbau Cek Kelayakan Kendaraan
Baca juga: Hari Ini Kota Palu Tanpa Bayangan, Fenomena Dua Kali Setahun, Cek Jadwalnya
Baca juga: Zero Run Off yang Diklaim Anies Ampuh untuk Atasi Banjir, Praktisi SDA: Omong Kosong Itu
Kronologi mengapa Zainal Asep bisa masuk RSJ pun diungkapkan oleh Polda Aceh.
Berdasarka laporan yang diterima, Zainal Asep masuk RSJ pada tahun 2009.
Namun pihak rumah sakit sempat memulangkan Zainal Asep ke Desa Fajar, Aceh.
Sayangnya keberadaan Zainal Asep ditolak warga sekitar sehingga dirinya harus masuk lagi ke RSJ.
"Pihak RSJ sempat mengantar kembali dia ke Desa Fajar, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, tapi warga setempat tidak mau menerimanya, sehingga akhirnya dibawa kembali ke RSJ," jelas Winardy.
Koordinasi pun telah dilakukan pihak Polda Aceh dengan keluarga Zainal Asep untuk memastikan identitasnya.
Anggota brimob ditemukan masih hidup setelah dinyatakan meninggal atau hilang saat Tsunami Aceh 17 tahun lalu.
Namun kondisi Abrip Asep dalam kondisi gangguan jiwa.
Seperti diketahui Tsunami yang menerjang Aceh tahun 2004, memang banyak memakan korban jiwa.
Termasuk Abrip Asep yang saat itu sedang bertugas di Aceh karena konflik GAM saat itu.
Ketika itulah, Abrip Asep dinyatakan hilang dan kemungkinan besar meninggal karena tsunami yang menerjang pos tempatnya bertugas.