Jokowi Nyatakan Sikap atas Demonstrasi di Myanmar: Mendesak Penggunaan Kekerasan Segera Dihentikan

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sikapnya terkait penggunaan kekerasan yang terjadi di Myanmar, Jumat (19/3/2021).

tangkapan layar YouTube Sekretariatan Presiden
Presiden Joko Widodo mengecam kekerasan di Myanmar melalui video yang diunggah oleh Sekretariatan Presiden, Jumat (19/3/2021). 

Pada Selasa (16/2/2021), kerumunan kecil terjadi dan berkumpul ke arah bagian luar Bank Sentral.

Mereka mengajak para karyawan untuk bergabung menuntut pemerintah dan menyeru melakukan mogok kerja.

Sebelumnya aparat keamanan Myanmar menembaki demonstran untuk membubarkan demonstrasi di Kota Mandalay, Myanmar pada Senin (15/2/2021).

Saat membubarkan demonstran, polisi setempat menembaki dan melakukan kekerasan kepada para pendemo.

Bahkan terdapat wanita yang mengalami luka tembak di kepala akibat krisis kudeta militer tersebut.

Baca juga: Gadis Remaja Ditembak di Kepalanya saat Demo Myanmar, Ini Sosok Angel yang Buat Dunia Berduka

Insiden ini menandai pertumpahan darah pertama sejak militer, yang dipimpin oleh panglima angkatan bersenjata Jenderal Min Aung Hlaing.

Namun ia juga menggulingkan pemerintahan Suu Kyi yang baru terpilih pada 1 Februari dan menahannya bersama politisi lain dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Militer menuduh bahwa NLD menang dengan kecurangan dengan tuduhan yang dibantah oleh komite pemilihan umum.

Dari gerakan pembangkangan itu, telah mengakibatkan terjun bebasnya angka pengujian virus corona di Myanmar.

Myanmar telah menjadi salah satu negara dengan wabah virus corona terburuk di Asia Tenggara dengan 31.177 kasus kematian, dari total kasus sebanyak lebih dari 141 ribu jiwa.

(TribunPalu.com/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved