Mendikbud: Juli 2021 Belajar Tatap Muka Dimulai dengan 50% Kapasitas Kelas Setelah Lebaran Idul Adha

Juli 2021 itu hanya aspirasi dari pemerintah pusat. Daerah dan sekolah yang sudah buka saat ini silakan dilanjutkan.

Editor: Tamzil Thahir
Tribun Palu/facebook
BELAJAR TATAP MUKA - Tahapan Vaksinasi SISWA sebelum dimulai belajar tatap muka di masa pandemi, Juli 2021 mendatang. Ini dikemukakan menteri Nadiem Makarim dalam pengumuman SKB 4 Menteri tentang Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi. 

“Kita mulai setelah semua tenaga pendidik dan peserta didik divaksin, lebih dulu,” ujarnya.

Vaksin untuk murid PAUD, TKU, SD siswa SMP, SMA, madrasah, pesantren dan perguruan tinggi, dimulai Mei 2021 hingga Juni 2021.

Tahapan Vaksinasi SISWA sebelum dimulai belajar tatap muka di masa pandemi, Juli 2021 mendatang. Ini dikemukakan menteri Nadiem Makarim dalam pengumuman SKB 4 Menteri tentang Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi.
Tahapan Vaksinasi SISWA sebelum dimulai belajar tatap muka di masa pandemi, Juli 2021 mendatang. Ini dikemukakan menteri Nadiem Makarim dalam pengumuman SKB 4 Menteri tentang Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi. (Tribun Ambon)

Indonesia, kata dia, adalah salah satu dari empat negara di kawasan timur Asia dan Pasifik yang belum menerapkan pembelajaran tatap muka penuh di masa pandemi.

Sekitar 85% negara di kawasan ini atau  23 negara lainnya sudah memberlakukan, anara lain Laos, Vietnam, Kamboja dan RRT.

“Jika pembelajaran tatap muka tak segera kita berlakukan, maka kita akan kehilangan satu generasi. Ini hasil survei dan penelitian Bank Dunia, WHO, Unicef dan banyak lembaga lain,” 

Dalam penjelasannya, secara spesifik, Nadiem menyitir hasil penelitian World Bank; “Diperkirakan bahwa penutupan sekolah di seluruh dunia dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan seumur hidup dari generasi yang saat ini berada di usia sekolah sebesar paling tidak 10 triliun US dolar.”

Dia juga mengutip pernyataan WHO: “penutupan sekolah memiliki dampak negatif yang jelas pada kesehatan anak, pendidikan, perkembangan dan pendapatan keluarga dan perekonomian secara keseluruhan.”

UNICEF juga menyitir kekhawatiran; “Seiring berlalunya hari, anak-anak yang tidak dapat mengakses sekolah secara langsung semakin teringgal, di mana anak-anak yang paling termarjinalisasi adalah yang paling terdampak. Pesan kami (UNICEF) kepada para pemimpin dunia jelas: Segala upaya harus kita lakukan untuk sekolah dibuka atau memprioritaskan sekolah bisa kembali buka.” (*)

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved