Tips

3 Tips Jualan Online di Instagram Supaya Laris Manis Bagi Pemula

Banyak masyarakat yang masih bingung saat melaksanakan Salat Witir dan Salat Tahajud, manakah yang harus didahulukan?

Instagram
ILUSTRASI - Bagaimanakah cara berjualan di Instagram agar menghasilkan pundi-pundi penghasilan? 

TRIBUNPALU.COM - Memasuki bulan Ramadan 1442 Hijriyah, banyak ditemui masyarakat yang berjualan pernak-pernik Ramadan dan lebaran.

Kebanyakan dari mereka berjualan melalui media sosial yang dinilai lebih efisien dan praktis.

Bisanya platform digital yang sering digunakan seperti Instagram, TikTok, Facebook, Website, Marketplace dan sejenisnya.

Setelah kemuculan Facebook, Instagram diserbu banyak orang sebagai media berjualan produk mereka.

Namun beberapa pedagang online shop masih merasa kebingungan saat sedang memasarkan produknya di Instagram.

Baca juga: Viral Video Perlihatkan Kebaikan Kapten Afwan saat Berada di Supermarket 2 Hari sebelum Kecelakaan

Baca juga: Ponsel Black Market Akan Diblokir Mulai Selasa 15 September 2020, Ini Cara Cek Nomor IMEI Ponselmu

Segera Diuji Coba, Pemerintah Siapkan 2 Skema Blokir IMEI Ponsel Black Market

Ilustrasi - Trik promosi yang dilakukan oleh Shopee
Ilustrasi - Trik promosi yang dilakukan oleh Shopee (Shopee.co.id)

Tidak laku dan akun bisnis tidak berkembang menjadi masalah yang paling sering dijumpai.

Lalu bagaimanakah cara agar jualan di Instagram bisa laris manis?

Menggunakan Metode Soft Selling

Dikutip dari laman Hubspot dengan artikelnya yang berjudul "The Salesperson's Guide to the Soft Sell", soft selling adalah pendekatan yang dilakukan oleh sales menggunakan bahasa halus serta menimbulkan rasa keingintahuan seseorang.

Saat mengunggah konten dagangan di marketplace seperti Shopee, Toko Pedia dan sejenisnya, konten hard selling akan lebih bisa diterima oleh target market.

Namun jika berjualan melalui Instagram, maka dibutuhkan kemampuan soft selling.

Baca juga: Hadirkan UMKM di Palu, Dosen Agribisnis Untad ini Mengajar Secara Daring ala Talk Show

Hal itu dibenarkan oleh Konten Kreator yang mengulik dunia digital marketing, Victoria Wong.

"Mungkin jenis konten ini (hard selling) cocok di marketplace, tapi belum tentu di Instagram," ujarnya dalam keterangan tertulis di Instagram miliknya.

Gadis asal Jakarta ini mengatakan, soft selling juga tidak hanya berjualan produk, tetapi juga manfaat.

"Menunjukkan ke orang-orang secara nggak langsung, apa manfaatnya bukan fiturnya bagi mereka terhadap produk kita," sambungnya.

Baca juga: Perjalanan Karier Rina Gunawan, Diawali Sejak Tahun 1990-an, Kini Sukses Jalani Bisnis WO

Founder dari Start Your Content Academy ini memberi contoh untuk produk mainan anak-anak.

Dalam unggahan Instagramnya, ia mencontohkan tujuan berjualan mainan anak-anak agar tidak kecanduan gadget dan tetap teredukasi dengan produk jualan.

"Konten harus membahas tips, misalnya tips mengatasi tantrum pada anak (konten milik smarthafiz_abid)," kata Victoria.

Tujuan soft selling menurutnya juga untuk memberitahukan hasil yang diperoleh target market, saat membeli produk tersebut.

Memanfaatkan Instagram Story

Dalam unggahan yang berbeda, Victoria mengatakan berjualan laris juga bisa melalui Instagram Story.

Pertama harus membuat rangkaian cerita dan juga interaksi.

Baca juga: Empat Cara Menambah Followers di Instagram dengan Mudah dan Alami

"Untuk naikin views IG Story, pertama harus kita pancing biar terjalin interaksi," ujarnya.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan menyelipkan fitur seperti QnA ataupun polling.

Kedua, memberikan jeda waktu untuk memposting.

Gadis yang kerap disapa Cici Konten ini menjelasakan, unggahan di Instagram Story lebih baik memiliki rentan waktu 2 hingga 3 jam.

"Misal jam 12 cerita, jam 3 share respon orang-orang dan jam 4 atau 5 share testimoni dan jualan produk," sambung Victoria dalam keterangan tertulis.

Membuat Konten Viral

Victoria mengatakan untuk membuat konten viral, maka harus mengetahui secara pasti siapakah target market yang akan dituju.

"Biasanya kita mikir pas melihat konten viral, ah paling ini ala kadarnya, padahal dibalik itu ada ceritanya," sambung Victoria.

Ia juga membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memahami target market.

Baca juga: Mau Tambah Followers Instagram Secara Cepat Tanpa Harus Beli? Ikuti Tips Mudahnya Berikut Ini

"Siapa yang mau kamu targetin dengan isi kontenmu.

Apa masalah dan keinginan mereka.

Gimana cara kontenmu bisa bantu masalah mereka dan mendapat keinginannya?

Apa kebiasaan mereka?

Dan dimanakah mereka sering berkumpul?" jelasnya.

Untuk mencari tahu kelima hal tersebut, ia menyarankan untu membuat mini survey yang diberikan kepada orang lain dan sesuai dengan target market.

(TribunPalu.com/Hakim)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved