Puasa Ramadhan 2021
Apakah Puasa Ramadhan akan Batal jika Kita Menonton Video yang Menampakkan Aurat?
Namun, apakah menonton video yang menampakkan aurat akan membatalkan puasa?
Tsalis Muttaqin mengungkapkan, dalam perspektif Imam Gazali, puasa bisa diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu puasa orang awam, puasa khusus, dan juga puasa yang lebih khusus lagi.
Ia kemudian menjalaskan beda tiga klasifikasi puasa tersebut.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa & Waktu Salat di Kabupaten Donggala, Lengkap dengan Doa Puasa Ramadhan
Baca juga: Sederet Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 2021 Berbahasa Inggris, Bagikan di Medsos
"Yang pertama, puasa orang awam. Puasa ini adalah puasa yang orang itu tidak melakukan hal-hal yang tidak membatalkan puasa, tetapi dia hanya memuasakan mulut dan perutnya saja," kata Tsalis Muttaqin.
"Dia tidak memuasakan mata, tidak memuasakan lidah, tidak memuasakan tangan dan kakinya."
Tsalis Muttaqin menyebutkan, puasa ini adalah puasa yang paling banyak bisa dilakukan oleh orang.
Pasalnya, puasa ini sama saja dengan hanya menahan haus dan lapar.
Kategori selanjutnya adalah puasa khusus dimana seseorang itu meninggalkan hal-hal yang membatalkan bagian-bagian tubuhnya.
"Dia memuasakan matanya, hanya melihat yang baik-baik saja. Bicaranya, lisannya, hanya mengucapkan hal yang baik saja. Telinganya dijaga betul untuk meninggalkan hal-hal yang berdosa dan diharamkan, baik-baik saja yang didengar. Tangannya juga begitu, demikian juga kakinya, hanya digunakan pergi ke tempat yang baik-baik saja," papar Tsalis Muttaqin.
"Ini, puasa ini adalah puasanya para ulama, para orang-orang saleh, orang baik."
"Jadi tidak hanya memuasakan perut saja, tapi juga memuasakan seluruh anggota badan hanya diarahkan pada Allah SWT," imbuh Tsalis Muttaqin.
Puasa yang selanjutnya, terang Tsalis Muttaqin, adalah puasa yang lebih khusus lagi.
"Puasa ini adalah puasa orang-orang yang dia berpuasa, perutnya, seluruh anggota badannya juga berpuasa, tapi juga hatinya berpuasa sejak fajar hatinya tak pernah berpaling pada Allah sampai berbuka puasa," papar Tsalis Muttaqin.
"Puasanya benar-benar menghadapkan dirinya pada Allah SWT."
"Puasa ini merupakan puasa ideal, yang hampir-hampir tak bisa dilakukan manusia sebagai umumnya manusia," sambungnya.
Bahkan, menurut Tsalis Muttaqin, puasa jenis ini hanya mungkin bisa dilakukan oleh para Nabi, Rasul, dan orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Simak video selengkapnya:
(TribunPalu.com)