Sulteng Hari Ini
Tak ada Pelanggaran HAM dalam Penanganan Kasus Terorisme, Polisi Utamakan Pendekatan Humanis
Kombes Pol Ronalzie Agus mengatakan semua pelaku teroris dibersihkan hak dan diperlakukan sama seperti pelaku kasus lainnya.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam), Kombes Pol Ronalzie Agus menanggapi isu pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh kepolisian terhadap para pelaku teroris.
Kombes Pol Ronalzie Agus mengatakan semua pelaku teroris dibersihkan hak dan diperlakukan sama seperti pelaku kasus lainnya.
"Penerapan penanganan penghormatan hak asasi manusia dilakukan sepenuhnya," terangnya di Aula Parama Su Hotel, Jl Domba, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikolure, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Artinya tidak ada perubahan perlakuan terhadap pelaku terorisme maupun terhadap tersangka kasus-kasus lainnya," tambah Kombes Pol Ronalzie Agus.
Baca juga: Penyebaran Virus Corona Awal Ramadan di Sulteng, Poso dan Banggai Masih Zona Merah
Baca juga: Nasabah Terima SMS Migrasi Rekening, Ini Arahan BSI Area Palu
Baca juga: Tinjau LPKA Palu, Pesan Menkumham: Terus Tuntut Ilmu dengan Baik
Baca juga: Kepala Dirintelkam Sebut Aksi Terorisme hanya Ingin Memprovokasi antar Sesama Manusia
Kombes Pol Ronalzie Agus menambahkan, polisi dalam penanganan kasus terorisme telah sesuai dengan standar operasional dan undang-undang.
"Kalau ada perlakuan berbeda, itu bukan karna kami memberikan perlakuan berbeda terhadap tersangkanya tapi undang-undangnya disepakati seperti itu," jelasnya.
Ia menjelaskan, tidak ada pelanggaran hak asasi manusia dalam penanganan kasus terorisme.
Baca juga: Rektor Untad Ingatkan Panitia UTBK-SBMPTN Antisipasi Kendala Jaringan dan Listrik
Baca juga: Kemenag Sebut Hilal Awal Ramadan 1442 H Terlihat di Indonesia
Kepolisian selalu mengutamakan pendekatan humanis dalam melakukan penegakan hukum.
"Semua mendapatkan hak asasinya sebagai tersangka, dimulai dari tahapan pemeriksaan hingga tahapan menjalani hukuman hak-hak mereka sebagai manusia diberikan sepenuhnya," tuturnya (*)