Usul 5 Menteri Ini Di-Reshuffle, Relawan Jokowi: Jangan Sampai Presiden Dianggap Tukang Bohong

Ketua Sukarelawan Jokowi Mania (JOMAN) Immanuel Ebenezer mengusulkan lima nama menteri yang dinilai pantas untuk di-reshuffle.

Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat mengenalkan enam anggota baru Kabinet Indonesia Maju, di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020). Terbaru, Ketua Sukarelawan Jokowi Mania (JOMAN) Immanuel Ebenezer mengusulkan lima nama menteri yang dinilai pantas untuk di-reshuffle. 

TRIBUNPALU.COM - Ketua Sukarelawan Jokowi Mania (JOMAN) Immanuel Ebenezer mengusulkan lima nama menteri yang dinilai pantas untuk di-reshuffle.

Immanuel mengatakan, ia memiliki sejumlah bukti bahwa kelima menteri yang ia sebut itu tidak bekerja sesuai dengan ekspektasi masyarakat.

Bahkan ia menyebut ada menteri yang terus menerus membuat kesalahan sehingga memposisikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam posisi yang sulit.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberi arahan tanggap darurat terkait gempa bumi di Malang, Surabaya, dan wilayah Jawa Timur lainnya, Minggu (11/4/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberi arahan tanggap darurat terkait gempa bumi di Malang, Surabaya, dan wilayah Jawa Timur lainnya, Minggu (11/4/2021). (setkab.go.id)

Baca juga: Ngabalin Sebut Ada Reshuffle Kabinet Pekan Ini, Pengamat: Artinya Jokowi Gagal Dong

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Lembaga Survei Rilis 15 Menteri yang Layak Diganti, Yasonna Urutan Pertama

Hal itu diungkapkan oleh Immanuel dalam acara KOMPAS PETANG, Kompastv, Selasa (13/4/2021).

Berikut ini adalah lima nama menteri yang diusulkan agar di-reshuffle oleh Immanuel:

1. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfhi

2. Menteri Sekretariat Negara, Pratikno

3. Menteri Kominfo, Johnny G. Plate

4. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo

5. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil

"Dari lima ini kita lihat mereka punya track record yang cukup layak untuk diganti," kata Immanuel.

Immanuel lalu mengungkapkan kesalahan yang dibuat oleh kelima menteri itu.

Pertama adalah Pratikno yang ia sebut membuat blunder hingga 3 kali.

"Misalnya Pak Pratikno, 3 kali melakukan kecerobohan-kecerobohan berkaitan dengan data-data yang disampaikan Beliau kepada presiden," paparnya.

"Salah satunya adalah soal Omnibus Law. Beliau menyampaikan secara gamblang persoalan pasal-pasal yang salah itu dianggap persoalan salah ketik."

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved