Puasa Ramadhan 2021
Bagaimana Hukum Behubungan Badan Suami Istri di Bulan Ramadhan, Apakah akan Membatalkan Puasa?
Lantas selama bulan Ramadhan, bagaimana ketentuan terkait hubungan badan pasangan suami istri (pasutri)?
TRIBUNPALU.COM - Ustaz memberikan penjelasannya soal hukum berhubungan badan pasangan suami istri (pasutri) saat menjalankan puasa Ramadhan, apakah dapat membatalkan puasanya?
Selama bulan Ramadhan, setiap Muslim akan diuji kesabarannya untuk menahan rasa lapar dan haus dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
Tidak hanya itu, umat Muslim juga diharuskan menahan hawa nafsunya selama menjalankan ibadah puasa.
Lantas selama bulan Ramadhan, bagaimana ketentuan terkait hubungan badan pasangan suami istri (pasutri)?
Baca juga: Panduan Lengkap MUI soal Beribadah di Bulan Ramadhan, Bahas Shaf Salat hingga Vaksinasi saat Puasa
Baca juga: Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan 2021 dan Doa Berbuka Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Terlebih di siang hari dan saat masih menjalankan puasa.
Bagaimana hukumnya, batalkah puasanya?
Hubungan Badan di Malam Hari Tak Batalkan Puasa
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo, Musta'in Ahmad menjelaskan, berhubungan badan antara suami dan istri saat bulan Ramadan, tidak akan membatalkan puasa.
Namun, hal itu berlaku bila hubungan badan yang dilakukan pasutri itu dilakukan pada malam hari sebelum waktu salat subuh tiba.
Baca juga: 3 Hal yang Harus Diperhatikan saat Berolahraga di Bulan Puasa Ramadhan
Apabila berhubungan badan dilakukan pada siang hari ketika masih dalam keadaan berpuasa, Musta'in menegaskan akan membatalkan puasa.
"Bila dilakukan siang hari (berhubungan badan), ya, akan membatalkan puasanya," kata Musta'in saat dihubungi Kompas.com.
Musta'in menerangkan, dalil atau hadis yang menerangkan perkara tersebut juga telah ada di dalam Al Quran.
Yakni ditegaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 187:
"Diperbolehkan bagi kalian pada malam hari (di bulan Ramadan) bercampur dengan istri-istri kalian."
Hal tersebut sama halnya jika karena tertidur lalu bermimpi sampai mengeluarkan sperma, maka tidak batal puasanya.