6 Tips Mengatasi Bau Mulut saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Bau mulut menjadi salah satu permasalahan yang dialami banyak orang saat sedang menjalankan ibadah puasa. Apa saja alasannya dan bagaimana mengatasi?

triangledentistry.com
FOTO ILUSTRASI: Alasan bau mulut saat sedang berpuasa dan cara mengatasinya 

TRIBUNPALU.COM - Bau mulut menjadi salah satu permasalahan yang dialami banyak orang saat sedang menjalankan ibadah puasa.

Kondisi ini merupakan hal wajar yang disebabkan karenakondisi mulut yang kering dan kurangnya asupan air.

Sehingga produksi air liur untuk menetralkan asam di mulut menjadi berkurang.

Efek yang ditimbulkan adalah kadar keasaman rongga mulut tidak seimbang dan bakteri akan lebih berkembang biar di dalam mulut.

Dilansir dari laman Kompas.com, saat pembakaran cadangan lemak dalam tubuh tetap berjalan meskipun sedang berpuasa.

Lemak yang ada di dalam tubuh akan membentuk senyawa kimia yang disebut dengan keton.

Dari sini lah bau bau tidak sedap yang menyengat keluar melalui mulut.

Baca juga: Bolehkah Salat Malam atau Tahajud saat Bulan Ramadhan Dilakukan setelah Makan Sahur? Ini Kata Ustaz

Baca juga: Bacaan Doa Berbuka Puasa dan Niat Puasa Ramadhan, Lengkap Pakai Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Baca juga: Bagaimana Hukum Menelan Air Wudhu saat Berpuasa Ramadhan? Berikut Penjelasannya

Ilustrasi berpuasa
Ilustrasi berpuasa (TribunWow)

Selain itu, penyebab bau mulut lainnya ialah permasalahan yang berada di rongga mulut.

Misalnya gigi berlubang, infeksi nanah, sisa akar gigi, sisa makanan di sela-sela gigi, gigi kurang bersih dan gigi tiruan yang tak pernah dilepas.

Sementara itu penyebab bau mulut dari luar rongga mulu juga bisa terjadi.

Misalnya disebabkan oleh penyakit-penyakit dalam seperti diabetes milletus, infeksi paru-paru, liver dan gangguan usus hingga asm lambung yang tinggi.

Berikut informasi untuk mengatasi bau mulut saat sedang berpuasa:

1. Teratur dalam menyikat gigi

Saat kondisi sedang berpuasa, waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah setelah makan sahur.

Selain itu, kegiatan menyikat gigi juga bisa dilakukan kembali saat menjelang tidur.

Saat ditanya oleh wartawan Tribun Palu, Dokter Gigi asal Palu, Dr drg Munawir mengatakan jika menyikat gigi adalah kegiatan akhir yang dilakukan sebelum tidur.

"Sikat gigi adalah hal terakhir sebelum tidur. Habis itu tidak boleh makan apapun, kecuali minum air putih," ujarnya pada Jumat (26/3/2021).

Manfaat menyikat gigi tidak hanya untuk menghindari bau mulut saja, tetapi juga bisa menghilangkan plak gigi, mencegah sariawan saat berpuasa serta menghilangkan bakteri lainnya.

2. Rutin membersihkan lidah

Dalam sebuah penelitian yang dilansir Tribun Palu dari laman Tribunnews.com, sebuah riset dari University of Michigan School of Medicine menemukan bahwa sekitar sepertiga spesies bakteri yang ditemukan di lidah akan berkembang.

Namun perkembangan bakteri tersebut hanya di area lidah, atau tidak merembet ke bagian mulut yang lain seperti gigi, gusi atau bibir.

Kuman yang terjebak di lidah inilah yang akan menyebabkan bau mulut serta mempengaruhi indra perasa.

Bakteri yang terlalu banyak bertumbuh di area lidah bisa mengubah warna lidah menjadi kuning, putih bahkan bisa hitam dan nampak berbulu.

Ilustrasi menyikat gigi
Ilustrasi menyikat gigi (Shutterstock)

Baca juga: Kaesang Jadi Juru Masak Presiden Selama Puasa Ramadhan

Baca juga: Apakah Menggosok Gigi di Siang Hari Bisa Membatalkan Puasa Ramadhan?

3. Menggunakan obat kumur

Selama bulan puasa diperbolehkan menggunakan obat kumur sebagai penyegar mulut.

Namun obat kumur yang digunakan tidak boleh mengandung alkohol atau harus alami.

Dokter Gigi yang bertugas di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelsatri UMS Solo, drg Sartari mengatakan, penggunaan obat kumur ini bukanlah menjadi kewajiban jika ingin menghilangkan bau mulut.

“Obat kumur ini dapat mencegah tumbuhnya bakteri yang telah berkembang di dalam mulut, sehingga dapat menimbulkan plak hitam pada gigi dan karang pada gigi,” jelas dia saat diwawancara Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

4. Memilih makanan sehat

Selama bulan Ramadhan, pemilihan makanan harus diperhatikan.

Terutama makanan sehat yang kaya akan nutrisi perlu diperbanyak.

Tak hanya memilih menu makanan saja, cara pengolahan hingga penyajiannya juga mempengaruhi bau mulut yang dialami kebanyakan orang.

drg sartari mengimbau jangan mengkonsumsi makanan terlalu berlebihan saat berbuka puasa.

Hal ini akan mengakibatkan kekenyangan dan karang gigi yang menumpuk.

Meski air hangat bukan yang paling enak, ada banyak alasan untuk mulai rutin minum air putih hangat setiap pagi. Di antaranya dapat redakan nyeri haid hingga sukseskan dietmu.
Meski air hangat bukan yang paling enak, ada banyak alasan untuk mulai rutin minum air putih hangat setiap pagi. Di antaranya dapat redakan nyeri haid hingga sukseskan dietmu. (bali.tribunnews.com)

Baca juga: Bagi Penderita GERD, Lakukan 4 Hal Ini Agar Tetap Bisa Berpuasa Ramadhan dengan Aman

Baca juga: Bacaan Niat Bayar Zakat Fitrah Bulan Ramadhan Lengkap, untuk Diri Sendiri, Anak, Istri, dan Keluarga

5. Rajin konsumsi air putih

Dalam wawancara tersebut, drg Sartari meminta kepada masyarakat untuk memperbanyak minum air putih saat sedang berpuasa.

Menurutnya, jika kekurangan cairan air putih akan menyebabkan gangguan suasana pada rongga mulut.

Kebutuhan air yang diperlukan oleh tubuh saat berpuasa ialah 8 gelas atau 2 liter dalam sehari.

6. Tidak merokok dan rajin berkumur

Dalam hal ini, rokok dapat menjadi masalah serius untuk kesehatan gigi dan mulut.

Terlebih saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Noda yang diakibatkan rokok akan menempel pada gigi dan bisa memicu penyakit kanker mulut.

Sementara itu, untuk menjaga bau mulut saat berpuasa, drg. Sartari menganjurkan untuk rajin berkumur dengan air bersih.

Berkumur bisa membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di gigi dan rongga mulut.

Tak hanya ahli kesehatan yang memperbolehkan berkumur saat Bulan Ramadhan, ahli agama juga memperbolehkannya.

"Dijelaskan, berkumur untuk wudhu diperbolehkan sepanjang tidak berlebihan dan air tidak tertelan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, Khairuddin Tahmid yang dikutip dari laman Tribunnews.com.

(TribunPalu.com/Hakim)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved