Dengar Suami Latihan Tembak Torpedo, Istri Serda Pandu Tiba-tiba Gelisah, Nangis Sampai Subuh

Mega Dian Pratiwi tiba-tiba merasa gelisah setelah mendengar suaminya akan mengikuti latihan penembakan torpedo di KRI Nanggala 402.

Handover
Istri dan ibu Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, awak KRI Nanggala 402 yang gugur bertugas, merasakan duka mendalam. 

Lebih lanjut, Mega mengenang komunikasi terakhirnya dengan sang suami sebelum gugur bertugas.

"Terakhir komunikasi hari Selasa pukul 2 dini hari, sudah berlayar. Sementara ketemu langsung kurang lebih 3 minggu lalu," papar Mega.

Mega menyatakan, Serda Pandu sempat menuturkan tugasnya berlayar kali ini untuk latihan penembakan torpedo di Laut Bali.

Kemudian, Mega menuturkan perasaannya yang gelisah hingga ia pun mengirimkan beberapa kali chat ke suaminya. Chat Mega ini lantas viral di media sosial.

"Hari Selasa saya tiba-tiba gelisah, memikirkan suami. Saya menangis sampai Rabu subuh, gak ada firasat kalau bakal terjadi seperti ini," ucap Mega Dian Pratiwi.

Pandu baru dua bulan menikah dengan Mega Dian Pratiwi, seorang bidan Puskesmas Klatak, warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

Keluarga Pandu sebenarnya berusaha terus memupuk keyakinan kapal selam Nanggala akan ditemukan.

Sejak setelah mengetahui informasi KRI Nanggala hilang kontak, Rabu (21/4/2021), keluarga besar Pandu menggelar doa bersama.

Mereka berkumpul di rumah mertua Pandu, di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

"Saya masih punya keyakinan kuat Kapal Nanggala akan ditemukan dan anak saya bisa pulang berkumpul bersama keluarga," kata Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Pandu, saat ditemui di rumahnya, Kamis (22/4/2021) malam.

Malam itu Erna dan keluarga besarnya baru saja menggelar doa bersama. Mereka terus berdoa sambil memantau perkembangan informasi dari televisi.

"Sejak kemarin kami kumpul di sini, terus memanjatkan doa. Tolong sambung doanya," kata Erna.

Erna mengaku Pandu adalah anak yang baik dan bertanggung jawab dengan keluarga.

"Dia selalu minta doa saya sebelum berangkat. Mami, doakan Pandu mau berangkat," kata Erna menirukan permintaan Pandu.

Dengan tugas yang dia emban sebagai kru kapal Nanggala, Pandu memang sering berlayar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved