Idulfitri 2021 di Sulteng
3 Tahun Merantau di Papua, Ibu Asal Parigi Rindu Anak dan Mudik Lebih Awal
Larangan mudik tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 membuat warga mudik lebih awal. Pasalnya dari tahun 2020 larangan mudik lebaran telah diberlakukan.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Nur Saleha
TRIBUNPALU.COM, PALU - Larangan mudik tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 membuat warga mudik lebih awal.
Pasalnya dari tahun 2020 larangan mudik lebaran telah diberlakukan.
Hal itu membuat masyarakat yang berada di perantauan ingin kembali ke kampung halaman menikmati idulfitri bersama keluarga.
Salah satunya Hadija warga asli Kabupaten Parigi, Sulawesi Tengah.
Dia merantau di Provinsi Papua sejak tahun 2019.
"Baru ini pulang, saya sudah rindu sekali dengan anak di Parigi. Saya dan suami sudah sekitar 2 tahun lebih di Nabire dan di Monokowari 1 bulan selebihnya di Sorong," jelasnya saat ditemui TribunPalu.com di Pelabuhan Pantoloan Palu, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Ayu Dewi Pernah Ditolak Cintanya oleh Regi Datau, Ini Kisah Perjalanan Cintanya
Baca juga: Anak Buahnya Jadi Target Incaran Pembunuhan, Kapolresta Yogyakarta: Tergantung Motifnya
Hadija mengungkapkan, tahun 2020 memang tidak bisa pulang karena merebaknya pandemi Covid-19.
"Lebaran tahun 2019 belum bisa pulang karena suami masih kerja dilaut karena juga masi diawal tahun perantauan, baru tahun 2020 mau mudik tapi ada Covid-19," ungkapnya.
Dia juga menuturkan bahwa rindu untuk anaknya tak bisa lagi ia bendung.
Maka dari itu, tahun 2021 sebelum pelarangan mudik dia memutuskan untuk mulai mudik lebih awal.
"Sebenarnya dari tanggal 20an bulan bulan April sudah mau pulang, tapi masi ada kendala dari pekerjaan suami, mereka masi ada jadwal kerja," tuturnya.
"Pas sudah terakhir jadwal keberangkatan dari Papua tanggal 30, untungnya masi bisa dapat tiket sebelum keberangkatan itu, karena pas jadwal keberangkatan sudah tidak menjual tiket lagi di sana," tambah Hadija.
Baca juga: Ada 5,6 Juta Vaksin AstraZeneca, Menkes Minta Masyarakat Segera Ikuti Program Vaksinasi
Baca juga: Sopir yang Viral Cari Kerja untuk Pengobatan Istri Kini Diangkat Jadi Pegawai Atta Halilintar
Ibu dua anak tersebut lebih memilih mudik via trasportasi laut dari pada udara.
Sebab, dari harga tiket sudah jauh berbeda dan juga mempertimbangkan barang bawaan.
"Naik kapal saja saya dan suami sudah habis sekitar 2jutaan habis biaya, karena bayar buruh, bayar tiket, bayar rapid, dan bayar taksi ke Parigi. Kalau naik pesawat pasti banyak pengeluaran lagi karena biaya bagasi," tutup Hadija. (*)