Ali Kalora Cs Kini Sulit Dideteksi, Pasukan Koopsgabsus Operasi Senyap Ikut Memburu
Kabar terbaru jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kini sulit terdeteksi.
Dalam peristiwa itu, dua anggota MIT dan satu personel TNI gugur. Selain dua orang tewas, satu anggota MIT lainnya mengalami luka tembak, yakni Ali Kalora yang menjadi pimpinan kelompok teroris tersebut.
Ia berhasil melarikan diri ke hutan dan saat ini aparat masih terus melakukan pengejaran.
Adapun dua anggota MIT yang tewas adalah Haerul alias Irul dan Samir alias Alfin yang berasal dari Banten.
Irul diketahui merupakan menantu dari eks pimpinan MIT, Santoso.
Dua anggota MIT yang tewas tersebut masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Sementara itu, personel TNI yang gugur dalam kontak senjata adalah Praka Dedi Irawan.
Praka Dedi merupakan salah satu personel dari tim Koopsgabsus.
"Kita akan buru kelompok teroris sampai mana juga. Saya pastikan pengorbanan semua prajurit tidak sia-sia," tegas Mayjen Richard.
Seorang personel Polri juga tewas dalam kontak senjata lanjutan pada Rabu (3/3/2021).
Richard pun mengingatkan para simpatisan MIT untuk kembali ke jalur NKRI.
"Jangan lagi ada yang memberikan dukungan kepada kelompok teroris ini.
Ingatlah kekerasan yang dilakukan mereka pada masyarakat, termasuk yang menewaskan satu keluarga di Sigi beberapa waktu lalu," ucap mantan Kasdam VI Mulawarman itu.
"TNI tidak akan membiarkan aksi terorisme mengancam kehidupan masyarakat," sambung Richard. (*)