Ramadhan 2021

Memudar Selama Pandemi, 7 Tradisi Unik Malam Takbiran di Berbagai Daerah Indonesia

Keanekaragaman Indonesia menjadikan perayaan Malam Takbiran di tiap daerah berbeda.

Editor: mahyuddin
handover
Gorontalo akan menggelar tradisi Tumbilotohe pada saat Malam Takbiran tiba. 

TRIBUNPALU.COM - Malam Takbiran adalah malam sebelum Hari Raya Idulfitri tiba.

Malam ini sangat dinanti umat Muslim karena menjadi perayaan untuk menyambut hari kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh.

Keanekaragaman Indonesia menjadikan perayaan Malam Takbiran di tiap daerah berbeda.

Sayangnya, Pandemi Covid-19 menyebabkan perayaan itu tidak bisa terlaksana tahun ini.

Masyarakat Indonesia tengah mengikuti imbauan pemerintah untuk mengurangi mobilitas di luar rumah dan menghindari kerumunan,

Agar tradisi itu tak dilupakan begitu saja, TribunPalu.com merangkum tradisi unik Malam Takbiran di Indonesia dari berbagai sumber:

1. Meriam Karbit di Pontianak

Festival Meriam Karbit, di Halaman Masjid Jami Sultan Nata Sintang, Pontianak, Kalimantan Barat.
Festival Meriam Karbit, di Halaman Masjid Jami Sultan Nata Sintang, Pontianak, Kalimantan Barat. (tribunpontianak.com)

Pontianak memiliki tradisi Meriam Karbit yang digelar setiap Malam Takbiran.

Menyulut meriam karbit dilakukan oleh masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Kapuas selalu dilakukan setiap jelang hari raya, baik Iduladha maupun Idulfitri.

Ternyata, penyulutan meriam ini memiliki makna agar tidak ada roh jahat yang mengganggu masyarakat saat hari kemenangan tiba.

2. Ronjok Sayak di Bengkulu

Ronjok Sayak di Bengkulu
Ronjok Sayak di Bengkulu (handover/GPS Wisata Indonesia)

Tradisi Malam Takbiran di Bengkulu disebut dengan perayaan Ronjok Sayak

Acara tersebut dirayakan dengan menyalakan api melalui tumpukan serabut kelapa setinggi satu meter atau dikenal dengan tradisi bakar gunung api.

Awalnya, Ronjok Sayak dilakukan sebagai cara untuk menciptakan alat penerangan sebagai bentuk sukacita atau bahagia atas datangnya hari raya.

Menurut kepercayaan setempat, batok kelapa yang disusun dan dibakar merupakan tanda ucapan syukur pada Tuhan, sekaligus sarana mengirim doa untuk arwah sanak keluarga yang telah meninggal.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved