Bahaya Makan Secara Berlebihan, Simak Tips Ini Agar Pola Makan Anda Lebih Terjaga saat Lebaran
Menikmati berbagai menu yang lezat saat lebaran, Anda perlu memperhatikan pola makan agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
TRIBUNPALU.COM - Perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini masih berada di situasi pandemi Covid-19.
Meskipun pemerintah telah melarang adanya mudik dan mobilitas massa, hal itu tidak mengurangi esensi Idul Fitri.
Bahkan MUI juga telah mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan silaturahmi secara virtual.
Meski demikian, Anda tetap bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di rumah.
Menikmati sajian-sajian sedap yang khas di hari besar umat Islam tersebut.
Namun saat menikmati berbagai menu yang lezat, Anda perlu memperhatikan pola makan agar tetap sehat setelah lebaran.
Apalagi berbagai jenis makanan bisa Anda jumpai saat momentum lebaran.
Baca juga: Niat Sholat Idul Fitri Sendirian dan Berjamaah, Lengkap dengan Tata Cara Serta Amalan Sunah
Baca juga: Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H di Tengah Pandemi, Apakah Malam Takbiran Harus di Masjid?

Hindari mengonsumsi makanan secara berlebihan.
Dilansir dari laman healtline.com, mengonsumsi makanan berlebihan menimbulkan beberapa gangguang kesehatan.
Gangguan Kesehatan Akibat Makan Berlebihan
1. Lemak dalam tubuh meningkat
Kalori yang dibutuhkan tubuh haruslah seimbang.
Jika makan melebihi kadar yang dibutuhkan tubuh, maka kondisi ini disebut sebagai surplus kalori.
Kalori ini akan tersimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh.
Jika makan terlalu berlebihan maka akan menimbulkan obesitas.
Pencegahannya dapat Anda lakukan dengan menyeimbangkan nutrisi tubuh dengan protein tanpa lemak.
Anda juga bisa mengonsumsi sayur mayur dan buah-buahan untuk mengikat lemak berlebih dalam tubuh.
Namun mengonsumsi protein secara berlebihan kemungkinan tidak meningkatkan lemak tubuh karena dimetabolisme dengan cara yang berbeda oleh tubuh.
Kalori berlebih dari karbohidrat dan lemak jauh lebih rentan meningkatkan lemak tubuh.
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Idul Fitri 2021 Sendirian atau Berjamaah, Beserta Tata Cara Salat & Amalan Sunah
2. Meningkatkan risiko penyakit
Jika hanya sekali dua kali saja jumlah makan Anda berlebihan, maka tidak akan berdampak pada kesehatan.
Namun jika hal itu dibiasakan dalam jangka panjang, maka akan menimbulkan obesitas.
Kondisi ini akan menimbulkan tubuh manusia rentan terkena penyakit.
Misalnya penyakit jantung, diabetes dan stroke.
Resistensi insulin sendiri erat kaitannya dengan makan berlebihan kronis.
Kondisi ini akan berkembang ketika kelebihan gula dalam darah mengurangi kemampuan hormon insulin untuk menyimpan gula darah di sel tubuh kita.
Untuk meminimalisir risiko penyakit dalam tubuh, maka Anda bisa menghindari makanan olahan dengan jumlah kalori yang tinggi.
Anda juga bisa mengonsumsi makanan kaya akan serat dan mengatur porsi karbohidrat saat makan.
Baca juga: Resep Bubur dan Es Kucir Kacang Hijau, Cocok untuk Dessert Hari Raya Idul Fitri
3. Menimbulkan rasa kantuk
Dalam istilah medis, keadaan ini disebabkan oleh gula darah yang menurun setelah makan berlebihan.
Istilah ilmiahnya disebut dengan hipoglikemia reaktif.
Gula darah yang menurun sangat berkaitan dengan gejala seperti mengantuk, lesu, detak jantung cepat dan sakit kepala.
Hingga saat ini penyebab dari gejala ini belum dikethaui secara pasti, namun diduga lantaran produksi insulin yang berlebih.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2021, Cocok Dikirim ke Orang Tersayang & Update Status
Tips Mengatur Pola Makan Agar Tidak Berlebihan saat Lebaran
Saat diwawancarai oleh wartawan Kompas TV, Ahli Gizi Mury Kuswari membeberkan tiga cara ampuh yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan selama lebaran.
"Ada tiga cara agar teteap sehat saat menyantap menu lebaran," ujarnya dalam tayangan Kompas TV.
Lebih lanjut, ia mengatakan hal yang harus dilakukan pertama kali ialah membatasi makanan berlemak.
Dalam hal ini, biasanya menu lebaran Hari Raya Idul Fitri meliputi opor ayam, rendang dan aneka macam kue kering.
"Pertama kita harus membatasi makanan berlemak, baik itu lemak trans ataupun jenuh.
Makanan berlemak saat lebaran biasanya seperti opor ayam, rendang dan kue kering," sambungnya.
Ia juga memberikan solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Baca juga: Bacaan Takbiran Idul Fitri 2021, Tulisan Arab & Arti,Ini Panduan Takbiran di Tengah Pandemi Covid-19
Bagi Mury, memilih makanan yang rendah lemak lebih baik bagi kesehatan tubuh saat lebaran Hari Raya Idul Fitri.
Ia mencontohkan makanan rendah lemak saat lebaran seperti dada ayam tanpa kulit, ikan, tempe, tahu dan kacang-kacangan.
"Pilihlah makanan yang rendah lemak tapi tetap sehat. Seperti dda ayam tanpa kulit, ikan, tempe, tahu, kacang mete dan kacang almon.
Kalau lebaran biasanya bisa memakan opor ayam bagian dagingnya saja dan tidak ditambah kuah yang banyak.
Pilih rendang yang hanya dagingnya juga saja, atau nastar hanya satu butir.
Jangan ditambah lagi atau ditambah kue kering yang lain," bebernya.
Kemudian, Mury mengimbau untuk memperbanyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
Baca juga: Simak, Panduan Takbiran Sambut Idul Fitri 2021 dari Kemenag, Dilengkapi dengan Lafadz Bacaannya
Hal ini dilakukan untuk memberikan keseimbangan makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh, terutama kandungan lemak berlebih.
"Bisa perbanyak makan buah dan sayur untuk mengimbangi makanan lemak berlebih," kata Mury.
Ia menginformasikan, kandungan serat yang banyak dari buah-buahan dan sayur mayur bisa mengikat kandungan lemak dalam tubuh.
"Serat dalam sayur dan buah bisa meningkatkan kandungan lemak dalam tubuh," bebernya.
Lebih lanjut, ia menambahkan tips yang ketiga ialah memperbanyak minum air putih.
Air putih yang cukup dapat memperlancar sistem pencernaan dalam tubuh.
"Kemudian bisa memeprbanyak minum air putih agar pencernaan menjadi lebih lancar," ujarnya.
Biasanya memang saat lebaran Hari Raya Idul Fitri dihidangkan minuman manis seperti sirup dan minuman lain.
Justru minuman-minuman tersebut dikatakan Mury memiliki kandungan gula yang banyak.
"Biasanya malah dihidangkan minuman manis seperti sirup, justru itu mengandung gula yang tinggi," tutup Mury.
(TRIBUNPALU.COM/HAKIM)