Palu Hari Ini

Sosok Pria Kekar di Samping Wali Kota Palu, Jarang Senyum tapi Ramah

Jarang senyum dan tak banyak bicara saat berada di sekitar orang nomor satu di Pemkot Palu tersebut.

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/ALAN
Santo Berto Samaela, Ajudan Pribadi Wali Kota Palu Hadianto Rasyid 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM, PALU - Pria bertubuh kekar tinggi ini selalu berada di sekitar Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.

Jarang senyum dan tak banyak bicara saat berada di sekitar orang nomor satu di Pemkot Palu tersebut.

Potongan rambut dan karakternya membuat orang segan bertanya.

Namun dibalik semua kegarangannya itu, pria bernama Santo Berto Samaela tersebut ternyata sangat ramah.

Dia adalah Ajudan Pribadi yang telah mendampingi Hadianto Rasyid selama 11 tahun.

Pria kelahiran 4 Januari 1969 tersebut menjadi orang kepercayaan Hadianto Rasyid.

"Saya bersama bapak sudah hampir 11 tahun mendampingi beliau," ucap Santo Berto Samaela kepada TribunPalu.com.

Santo Berto Samaela, Ajudan Pribadi Wali Kota Palu Hadianto Rasyid
Santo Berto Samaela, Ajudan Pribadi Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (TRIBUNPALU.COM/ALAN)

Santo Berto Samaela telah mengalami suka duka mendampingi Ketua DPD partai Hanura Sulteng tersebut.

"Banyak suka duka selama berada di sisi beliau, banyak kenangan yang berkesan bagi saya. Pernah waktu perjalan dinas ke luar kota kami pernah satu kamar, kalau orang lain mana mau satu kamar bersama ajudannya kan," terang Santo Berto Samaela bercerita.

Perjalanan paling berkesan bagi Santo selama mendamping Hadianto Rasyid adalah saat diajak Umrah.

"Beliau pernah ajak saya Umrah bersama imam-imam masjid, dan itu perjalanan terjauh saya selama hidup, dan penuh dengan haru karena bisa melihat Kakbah," kata Santo Berto Samaela.

Baca juga: Selalu Berada di Sekitar Gubernur Terpilih Sulteng, Pemuda Ini Bukan Orang Sembarang

Baca juga: Cerita AKBP Haji Usman, 27 Tahun Kabur dari Rumah, Pulang Setelah Jadi Perwira

Sebelum mendampingi Hadianto, Santo mengarungi kehidupan kelam.

"Saya ini dulu preman, tidak tahu apa yang beliau suka dari saya, dan beliau tidak pernah marah sama saya," ucap Santo.

Sejak Hadianto menjadi wali kota, Santo harus bangun pagi.

Bahkan Santo kerap ditinggal pergi karena terlambat bangun.

"Selama saya dampingi beliau, saya itu bangun pagi terus jam 6 atau biasa setengah 7 sudah harus di rumahnya. Kalau lambat, saya ditinggal, Pak Hadianto bawa mobil sendiri, saking utamanya pekerjaan bagi beliau," jelas Santo Berto Samaela.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved