KKB Papua

Begini Cara Licik KKB Papua Rekrut Anggota Baru, Anak Remaja Putus Sekolah Jadi Target

Terungkap cara-cara licik yang dipakai kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua merekrut anggota baru.

Handover
Poster pendaftaran Akmil TPN-OPM. 

TRIBUNPALU.COM - Terungkap cara-cara licik yang dipakai kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua merekrut anggota baru.

Cara yang dilakukan adalah memanggil remaja putus sekolah untuk bergabung sebagai anggota baru.

Dan para remaja putus sekolah itu direkrut melawan TNI Polri karena manfaatkan ketidaktahuan masyarakat.

Fakta ini diketahui setelah pasukan gabungan TNI-Polri mampu buat anak buah Undianus Kogoya kocar-kacir saat insiden saling tembak.

Bahkan salah seorang anggota KKB Papua pimpinan Undianus Kogoya dinyatakan tewas dalam insiden tembak menembak tersebut.

Ya, situasi keamanan tanah Papua sedang memanas.

Baca juga: Kisah Korban Kekejaman Israel Saat Pengeboman Gaza Secara Brutal: Momen Itu Sangat Mengerikan

Baca juga: Tak Ingin Foto dan Video Kekejamannya Diketahui Dunia, Israel Target Kantor Media Ternama Gaza

Baca juga: Israel Hanya Beri Waktu Sejam Evakuasi sebelum Mengebom Kantor Media di Gaza, Klaim Target Sah

Apalagi kalau bukan karena kontak senjata antara aparat keamanan TNI/Polri dengan KKB Papua, Indonesia.

Usai melakukan teror kepada warga sipil, pasukan Yonif Raider 715/MTL Kostrad tak tinggal diam.

Mereka langsung memburu KKB yang diketahui merupakan kelompok yang dipimpin Undianus Kogoya.

Satu anggota KKB tewas ditempat, ada yang kena luka tembak di kaki, sisanya lari kocar-kacir masuk hutan.

Dari hasil baku tembak itu, TNI menemukan sebuah fakta yang menarik tentang KKB Undianus Kogoya.

Fakta itu berhubungan dengan bagaimana KKB Undianus Kogoya mampu merekrut anggotanya.

Baca juga: Pernikahan Polisi dengan Istri Kedua Gagal, Ibu Kandung Tempeleng Pengantin Pria Saat Akad Nikah

Dilansir dari manado.tribunnews.com pada Kamis (5/6/2021), ternyata Undianus Kogoya merekrut anak-anak putus sekolah untuk menjadi anggotanya.

Lalu anak-anak putus sekolah ini dilatih di hutan dan diberikan senjata.

Nantinya mereka akan dilepas ke masyarakat hingga membuat teror.

Pernyataan itu diucapkan oleh Kapolres Intan Jaya, AKBP I Wayan G Antara.

"Anak-anak ini sudah dilaporkan menghilang selama beberapa bulan," katanya.

"Mungkin mereka dibawa ke hutan dan direkrut KKB Papua."

I Wayan menambahkan sebagian besar usia pelaku masih tergolong masih muda.

Namun tidak jelas apakah anak-anak itu hanya bekerja di bawah komando Undianus Kogoya atau disebar ke kelompok KKB Papua lainnya.

Yang jelas, di Intan Jaya sendiri, ada dua kelompok yang aktif melakukan aksi sadis.

Mereka adalah kelompoknya Undianus Kogoya dan Sabinus Waker.

Wayan melanjutkan bahwa pelaku merupakan warga setempat yang dalam beberapa bulan terakhir memang dilapotkan menghilang.

"Saksi yang merupakan tetangga korban sering melihat pelaku belanja."

"Tapi beberapa bulan tidak muncul-muncul lagi dan tahu-tahu bikin ulah penembakan itu," ujar Wayan.

Kopassus Turut Bergabung

Semua unsur bersenjata yang dimiliki TNI dan Polri diturunkan, termasuk Korps Pasukan Khusus atau Kopassus.

Dilansir kompas.com, Pada Kamis (13/5/2021) pukul 07.30 WIB, kontak senjata pecah di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Kontak senjata terjadi antara pasungan gabungan TNI berhadapan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Pasukan gabungan TNI yang terlibat baku tembak melawan kelompok yang telah dicap teroris oleh pemerintah itu.

Tim gabungan TNI berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), dan Batalion Infanteri (Yonif) 500/R. 

Proses evakuasi jenazah Ali Mom (16 tahun) siswa kelas 1 SMAN 1 Ilaga, yang tewas dibunuh KKB di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (16/4/2021)

"Pasukan yang kontak tembak adalah gabungan TNI (Kopassus, Kostrad, dan Yonif 500/R)," tulis Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Ignatius Yogo Triyono, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis malam.

Pasukan gabungan TNI tersebut terlibat kontak senjata dengan kelompok separatis bersenjata pimpinan Lerimayu Telenggen.

Mayjen Yogo menuturkan, dua KKB tewas dalam kejadian tersebut. 

Setelah baku tembak, pasukan gabungan TNI lalu melakukan pembersihan.

Belum ada informasi soal senjata dan lainnya yang dimiliki oleh dua KKB yang tewas tersebut. 

"Nanti kalau sudah ada info pasti, akan disampaikan," pungkas Mayjen Yogo. (*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan Judul Keji! Begini Cara KKB Papua Rekrut Anggota Dengan Manfaatkan Ketidaktahuan Masyarakat Untuk Diajak Bertempur Melawan TNI-Polri!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved