Tak Ingin Foto dan Video Kekejamannya Diketahui Dunia, Israel Target Kantor Media Ternama Gaza
Update Bentrok Israel Palestina Mingug (16/5/2021), tentara Israel terus menggempur Jalur Gaza Palestina di tengah kecaman global.
TRIBUNPALU.COM - Update Bentrok Israel Palestina Mingug (16/5/2021), tentara Israel terus menggempur Jalur Gaza Palestina di tengah kecaman global.
Militer Israel memborbardir tempat-tempat strategis untuk melumpuhkan perlawanan rakyat Palestina.
Kali ini sasarannya kantor media.
Tak tanggung-tanggung, dua kantor media ternama jadi sasaran.
Video di atas merekam detik-detik gedung media kantor Al Jazeera dan kantor berita AP kena serangan bom militer Israel.
Terbaru, gedung markas Al Jazeera dan Kantor Berita Associated Presss di Gaza, dibombardir, sampai runtuh, rata dengan tanah, Sabtu 15 Mei 2021.
Kepulan asap membubung tinggi, puing-puing markas Al Jazeera dan kantor AP berserakan.
Serangan ini adalah langkah terbaru oleh militer Israel untuk membungkam pelaporan dari wilayah itu, di tengah pertempurannya dengan kelompok militan Hamas.
Israel tak ingin publikasi foto-foto dan video kekejamannya menyebar ke seantero dunia lewat media.
Baca juga: Warga Gaza Ungkap Kengerian Serangan Israel: Setiap Saat Rumahmu Bisa Jadi Kuburanmu
Baca juga: Foto-Foto Kondisi Gaza Luluh Lantak Dibombardir Israel, Warga Palestina: Semua Hancur, Tak Tersisa
Baca juga: Kejamnya Israel Tembak Aktris Cantik Netflix, Sempat Terdengar Ledakan hingga Jeans Robek
Tribun-timur.com mengutip akun Instagram @aljazeeraenglish yang juga meng-update video kehancuran gedung dan markas mereka bekerja sebagai pemberita.
Bombardir ke markas media dilakukan Israel itu beberapa jam setelah serangan udara Israel lainnya di kamp pengungsi padat penduduk di Kota Gaza yang menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina- delapan anak-anak, dua perempuan.
Sementara iwarga Palestina pada hari Sabtu berkerumun di beberapa bagian Tepi Barat untuk memprotes pendudukan Israel yang terus berlanjut dan pemboman yang sedang berlangsung di Gaza.
Kontak Presiden Rusia, Turki: Israel Harus Diberi Pelajaran
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meradang atas konflik Israel dan Palestina.
Terjadi pertempuran yang tidak seimbang. Mesin mutakhir Israel versus Palestina.
Erdogan akan memobilisasi seluruh dunia, terutama dunia Islam, untuk melawan teror dan pendudukan Israel terhadap Palestina.
Erdogan menyatakan bahwa tindakan Israel adalah "teror" dan mengutuk keras serangan terhadap rakyat Palestina.
"Turki akan melakukan segala upaya untuk memobilisasi dunia, dimulai dengan dunia Islam, untuk menghentikan teror dan pendudukan Israel," kata kantor Erdogan, Al Jazeera melaporkan.
Erdogan telah menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Senin dalam panggilan terpisah.
Selain berbicara dengan Abbas dan Haniyeh, Erdogan juga berbicara melalui telepon dengan Raja Abdullah dari Yordania, Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah. Menteri Luar Negeri Turki Cavusoglu membahas masalah ini dengan mitranya di Iran, Aljazair, Pakistan, dan Rusia.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin soal kecamannya terhadap tindakan Israel kepada Palestina.
Dilansir Al Jazeera, Erdogan mengatakan komunitas internasional harus "memberi pelajaran kepada Israel dan mencegah" tindakannya kepada Palestina.
Erdogan mengatakan hal ini saat melakukan telepon dengan Putin, Rabu (12/5/2021), menurut Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki.
Situasi Israel dan Palestina berkobar setelah Hamas pada Senin (10/5/2021) mengultimatum Israel untuk mundur dari kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem, menyusul serangan pada warga Palestina.
Hubungan memanas karena rencana penggusuran paksa penduduk Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Penggusuran itu akan dilakukan untuk memberi wilayah baru bagi pemukim Israel.
Terbaru, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan korban bertambah menjadi 83 orang termasuk 17 anak-anak tewas sejak serangan Israel pada Senin malam.
Sementara itu lebih dari 480 orang luka-luka.
Erdogan pada Rabu lalu menekankan perlunya pihak internasional "memberi pelajaran kepada Israel dan mencegahnya".
Presiden Turki ini juga mendesak Dewan Keamanan PBB campur tangan dengan "pesan yang tegas dan jelas" kepada Israel.
Erdogan menyarankan kepada Putin bahwa pasukan perlindungan internasional diperlukan untuk melindungi Palestina.
Tahun lalu, Erdogan ingin memperbaiki hubungan Turki dan Israel setelah perselisihan bertahun-tahun soal pendudukan di Palestina.
Pada 1949, Turki menjadi negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel sebagai negara, lalu memutuskan hubungan pada 2010.
Itu terjadi setelah 10 aktivis Turki pro-Palestina dibunuh oleh pasukan komando Israel yang menaiki kapal milik Turki, Mavi Marmara.
Erdogan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kerap kali saling lempar komentar pedas.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul BREAKING NEWS! Israel Makin Brutal, Gedung Al Jazeera dan Kantor Berita AP Dibombardir, Rata Tanah!