Apa Itu Iron Dome? Senjata yang Digunakan Israel untuk Melawan Roket Hamas

Ketegangan Israel dan Palestina memasuki babak baru pekan ini setelah Hamas menembakkan roket dari Jalur Gaza.

(AFP / JACK GUEZ)
Sistem pertahanan anti-rudal buatan Israel, Iron Dome atau Kubah Besi. 

Setiap pengaktifan senjata itu, Tel Aviv harus membayar setidaknya 50.000 dollar AS, atau Rp 711 juta.

Sistem pertahanan tersebut berbentuk seperti korek api raksasa, yang selalu diarahkan ke Jalur Gaza.

Bagaimana sistem itu mencegah serangan misil?

Jika serangan terjadi, Iron Dome akan memantau pergerakannya menggunakan radar dan memprediksi titik jatuhnya.

Pusat kendali akan menghitung titik intersep, dan memerintahkan peluncuran sebelum misilnya mencapai area penduduk.

Setiap peluncur dilengkapi 20 rudal Tamir dengan hulu ledak jarak dekat, dan ditempatkan di seluruh negeri.

Sistem komputernya dilaporkan selalu mengalami pembaruan untuk meningkatkan akurasi dari pertahanan terkuat Israel tersebut.

Seberapa hebat sistem itu mencegat serangan musuh?

Dalam tulisannya di Defence News, Purnwirawan Letnan Jenderal AS Henry A Obering berkata, Kubah Besi bisa mecegat 2.000 rudal dan roket musuh.

"Iron Dome merupakan pilihan paling terbukti dan paling bagus menghadapi tembakan jarak sangat pendek," ulasnya.

Sistem pertahanan tersebut pernah ditempatkan di Operation Pillar of Defence di November 2012, dan Operation Protective Edge pada 2014.

Hasilnya, Kubah Besi mempunyai tingkat akurasi masing-masing 84 dan 91 persen di dua kampanye militer tersebut.

Artikel di Harvard National Security Journal menyatakan, sistem itu jelas mengurangi ancaman baik bagi warga Israel maupun Palestina.

Meski begitu, artileri tersebut memaparkan sistem intelijen pertahanan (IDSs) bisa memicu Hamas untuk meningkatkan serangannya.

Apa itu Rudal Tamir?

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved