Bagaimana Hukum Memulai Puasa Syawal dari Hari Jumat? Simak Penjelasannya

Hukum memulai puasa syawal dari hari Jumat, berikut penjelasannya termasuk keutamaan dan cara puasa syawal

Shutterstock
Ilustrasi Puasa Syawal. Apakah boleh puasa syawal di mulai dari hari Jumat? 

TRIBUNPALU.COM - Puasa syawal merupakan salah satu puasa sunnah yang dapat melengkapi puasa Ramadhan.

Dilaksanakan pada bulan Syawal, namun bolehkah puasa syawal dimulai di hari Jumat?

Dikutip melalui kanal YouTube Yuif.TV berikut adalah penjelasannya.

Baca juga: Puasa Syawal Ternyata Memiliki Banyak Manfaat Bagi Kesehatan, Begini Penjelasan Ahli

Baca juga: Puasa Syawal 6 Hari Tetap Sehat dengan Rajin Berolahraga, Perhatikan Tips Berikut Ini

Mengkhususkan hari Jumat untuk puasa, hukumnya makruh menurut mayoritas ulama.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لا تختصوا ليلة الجمعة بقيام من بين الليالي ، ولا تخصوا يوم الجمعة بصيام من بين الأيام ، إلا أن يكون في صوم يصومه أحدكم

“Janganlah kalian mengkhususkan malam Jumat untuk tahajud, sementara malam yang lain tidak. Dan jangan mengkhususkan hari Jumat untuk berpuasa tanpa hari yang lain. Kecuali jika puasa hari Jumat itu bagian rangkaian puasa kalian.” (HR. Muslim)

Artinya makruh melakukan puasa sunnah pada hari Jumat saja.

Puasa pada hari Jumat tanpa diiringi hari yang lain, hukumnya makruh.

Makruh adalah suatu perbuatan yang dirasakan jika meninggalkannya itu lebih baik dari pada mengerjakannya.

Meskipun itu puasa sunah 6 hari di bulan Syawal.

Karena puasa enam hari di bulan Syawal termasuk puasa sunah sehingga tercakup dalam keumuman larangan.

Jika diikuti puasa satu hari sebelum atau sesudah hari Jumat maka puasa tersebut diperbolehkan.

Atau bertepatan dengan puasa sunah kebiasannya, seperti puasa Daud.

Bisa juga terjadi jika hari Jumat itu bertepatan dengan hari dianjurkan seperti puasa hari arafah, maka tidak masalah.

Karena latar belakang larangan tersebut adalah mengkhususkan ahri JUmat untuk puasa, sudah tidak ada.

Hikmah larangan mengkhususkan puasa hari Jumat.

Dari An-Nawawi mengatakan:

"Para ulama mengatakan hikmah larangan mengkhususkan hari Jumat untuk puasa adalah bahwa hari Jumat hari untuk memperbanyak doa, dzikir, ibadah seperti mandi, pergi di awal waktu menuju masjid, menunggu jumatan di amsjid, mendengarkan khutbah, memperbanyak dzikir,

Berdasarkan firman Allah SWT yang artinya: jika salat sudah selesai maka menyebarlah di muak bumi dan carilah kemurahan Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak," (Q.S Al-Jumuah 10)

Keistimewaan puasa enam hari di bulan Syawal :

1. Menyegerakan perbuatan baik

2. Bentuk semangat mengerjakan ibadah puasa dan tidak ada bosan

3. Supaya jangan ada halangan

4. Ibarat salat sunnah setelah salat wajib

Tata Cara Puasa Syawal 

Puasa 6 hari di bulan Syawal secara umum sama dengan puasa lainnya.

Puasa Syawal diawali dengan niat, makan sahur, dan kemudian berbuka puasa.

Dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Sukabumi, ummi.ac.id, berikut ini tata cara dan ketentuan puasa Syawal:

1. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal dilakukan selama enam hari.

Lafaz hadis di atas adalah:

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh. (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, "Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal." (Syarhul Mumti’, 6: 464).

2. Diutamakan dikerjakan berurutan

Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan.

Tetapi jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."

3. Usahakan untuk Mengganti Utang Puasa Ramadhan Lebih Dulu

Jika memiliki utang puasa Ramadhan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qodho' puasa).

(TribunPalu.com/DindaNalifa)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved