Sulteng Hari Ini
Dibangun Sepanjang 42 Kilometer, Begini Rute Jalan Lingkar yang Menghubungkan Palu-Sigi-Donggala
Dibangun Sepanjang 42 Kilometer, Begini Rute Jalan Lingkar yang Menghubungkan Palu-Sigi-Donggala
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam
TRIBUNPALU.COM, PALU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berencana membangun Jalan Lingkar Palu.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Sulawesi Tengah Syaifullah Djafar mengatakan, pembangunan Jalan lingkar Palu dicanangkan pasca Triobencana Sulteng tahun 2018.
Jalan lingkar Palu itu akan dibangun sepanjang 42 Km.
"Dari pertigaan Soekarno-Hatta - Dayodara, Kawatuna, Tugu Biromaru, Pertigaan Jembatan Kasubi, Marawola, Padanjakaya, Munif Rahman, Pertigaan Taman Ria, Jalan Poros Palu Donggala," jelas Syaifullah Djafar, Sabtu (29/5/2021) sore.
Baca juga: Perusahaan Hulu Migas JOB Tomori di Banggai Capai Target Produksi Nasional 2021
Baca juga: Apa Itu Cinta? Istilah yang Kerap Digunakan Kaum Milenial
Baca juga: Gadis 13 Tahun di Banggai Nyaris Dicabuli Pria 43 Tahun
Ia mengungkapkan, Jalan lingkar Palu dibangun oleh Japan International Corporation Agency (JICA).
JICA merupakan lembaga berasal dari Jepang yang menyiapkan pembiayaan infrastruktur pasca bencana Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong 2018 silam.
"Pelaksananya nanti dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulteng," katanya.
Kadis Bina Marga itu menyebutkan, jalan lingkar Palu sendiri merupakan gabungan jalan provinsi, jalan Kota Palu dan jalan Kabupaten Sigi sepanjang 42 Km.
Jalan lingkar Palu nantinya akan terhubung dengan 3 jalan akses huntap seperti:
1. Akses ke huntap Talise-Tondo dan sudah dikerjakan oleh Pemkot Palu, dan sekarang lagi dikerjakan jembatan-jembatannya melalui pembiayan JICA.
2. Jalan akses huntap Pombewe, sudah selesai dilaksanakan bersama jembatan Pombewe melalui pembiayaan Bank Dunia.
3. Jalan akses huntap duyu, sementara dikerjakan.
"jadi seluruh penanganan jalan lingkar Palu, dan jalan akses huntap (Talise-Tondo, Pombewe, dan Duyu) merupakan bagian dari penanganan jalan pasca bencana Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala),” pungkas Syaifullah. (*)