Kenali Apa Itu Autotomi, Kemampuan Cicak untuk Melindungi Diri dari Pemangsa
Cicak merupakan hewan reptil yang bisa merayap di permukaan dinding, baik vertikal maupun horizontal dan bisa memutuskan ekornya untuk melindungi diri
Kenali Apa Itu Autotomi, Kemampuan Cicak untuk Melindungi Diri dari Pemangsa
TRIBUNPALU.COM - Cicak merupakan hewan reptil yang bisa merayap di permukaan dinding, baik vertikal maupun horizontal.
Cicak memiliki bulu-bulu halus di bagian kaki yang berfungsi untuk menahan tekanan gravitasi saat berjalan di dinding.
Saat merasa terancam oleh hewan lain, cicak memiliki kemampuan yang dalam istilah biologi disebut dengan autotomi.
Lalu apa itu autotomi?
Autotomi adalah cara hewan dalam memutuskan atau membuang satu atau dua lebih dari bagian tubuhnya.
Baca juga: Panduan Belajar dari Rumah dan Jadwal Hari Rabu 28 April, Jenjang PAUD Mengenal Jenis-jenis hewan
Baca juga: BERITA POPULER SULTENG: Sampah Kotoran Hewan di Duyu hingga Penanganan Banjir Desa Beka
Baca juga: Warga Keluhkan Sampah Kotoran Hewan, Lurah Duyu: Bukan Ternak Penduduk Kami
Baca juga: 47 Kambing di Kuningan Tewas Misterius, Warga Melihat Hewan Mirip Anjing sedang Mengisap Darah

Selain cicak, beberapa hewan lain juga melakukan autotomi dalam tubuhnya.
Seperti kadal, laba-laba atau moluska dan lain sebagainya.
Cicak memutuskan ekornya ini untuk melindungi diri dari serangan predator.
Sehingga saat cicak ditangkap oleh predator, maka predator hanya akan menemukan ekornya saja yang masih bergerak.
Sedangkan tubuh cicak sudah melarikan diri, hanya meninggalkan ekor yang sudah diputusnya.
Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, autotomi juga disebut dengan istilah amputasi diri.
Hal ini merupakan kemampuan hewan untuk melepaskan bagian tubuhnya yang sudah ditangkap oleh musuh.
Baca juga: Viral Penampakan Hewan Mirip Buaya Berenang di Selokan, Warga Sebut Panjangnya Capai 3 Meter
Baca juga: Hewan Ternak Ganggu Pengendara di Jalan Poros Kayumalue Palu
Baca juga: Viral Foto Anies Pakai Batik Merah Bergambar Hewan Bertanduk, Ternyata Ini Maksudnya
Baca juga: Perbedaan Antara Hewan Herbivor, Karnivor, & Omnivor

Amputasi diri atau autotomi ini juga ditemui pada kadal.
Kadal akan mematahkan ekornya juga saat ditangkap oleh predatornya.
Selain cicak dan kadal, ternyata salamender, laba-laba dan beberapa spesie cacing juga menggunakan cara yang sama.
Ekor Cicak Akan Tumbuh Lagi
Cicak atau spesies sejenis akan memutuskan ekornya saat merasa terancam musuh.
Meski putus, ekor cicak akan tumbuh kembali atau mengalami regenerasi.
Dilansir dari jurnal penelitian yang dipublikasi oleh National Library of Medicine dengan judul "Caudal Autotomy and Regeneration in Lizards" karya Amanda R. Caluse dan Elizabetg A Capaldi, regenerasi ini tidak berlangsung lama.
Pada kadal dan jenis vertebrata atau hewan yang memiliki tulang belakang, regenerasi menjadi proses teratur yang memiliki manfaat pengembangan dari awal.
Baca juga: Selidiki Asal Mula Covid-19, WHO Temukan Petunjuk Baru di Pasar Hewan Wuhan
Baca juga: Tugas Unik Pemadam Kebakaran, Selamatkan Hewan Hingga Bantu Ibu Ini Lepaskan Cincin dari Jarinya
Baca juga: Heboh Penemuan Bayi Ikan Hiu Berwajah Manusia, Bukan Hewan Jadi-jadian, Sempat Dibuang Karena Seram
Baca juga: Pawang Hewan Sinka Zoo Tewas Diterkam Harimau: Istri Fery Darmawan Larang Jepret Jenazah Suaminya
Regenerasi yang cepat ini menggambarkan pentingnya ekor yang utuh dan fungsional.
Meski fungsional bagian ekor yang baru lebih pendek, tapi berisi tulang rawan.
Saat ekor diputuskan, sistem saraf pada ekor tidak mengalami kerusakan yang parah.
Proses tumbuh kembali setelah terputus tidak lama hanya beberapa saat saja.
Kira-kira lima hingga enam hari kemudian ekor sembuh, pada minggu ke 10 hingga 12 ekor baru sudah terbentuk.
Apa yang dilakukan pada hewan-hewan yang melepaskan ekornya bisa diperlukan buat bertahan hidup.
Autotomi ini bisa terjadi akibat respon terhadap rangsangan kimia, termal, dan listrik.
Tapi paling sering itu merupakan respon terhadap lingkungan akibat penangkapan.
(TribunPalu.com/Hakim)