Bagaimana Cara Menasihati Orang yang Memiliki Pendidikan Lebih Tinggi dari Kita? Simak Penjelasannya
Mengingatkan kepada sebuah kebaikan merupakan seruan dalam ajaran Islam. Lantas bagaimana cara menasihati seseorang sesuai dnegan ajaran Islam?
Bagaimana Cara Menasihati Orang yang Memiliki Pendidikan Lebih Tinggi dari Kita? Simak Penjelasannya
TRIBUNPALU.COM - Mengingatkan kepada sebuah kebaikan merupakan seruan dalam ajaran Islam.
Namun terkadang terdapat beberapa kendala saat menasihati seseorang untuk sebuah kebaikan.
Misalnya lantaran pendidikan atau jabatannya lebih tinggi daripada Anda, atau dia lebih kaya daripada Anda.
Kewajiban menasihati seseorang dalam kebaikan sudah menjadi ajaran dalam Islam.
Bahkan agama Islam juga menganjurkan pemeluknya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Baca juga: Nasihat Bulan Syawal, Buya Yahya: Banyak Setan Berlomba-lomba Mengganggu Manusia
Baca juga: Anang Sebut Ada Banyak Hal Belum Tersampaikan saat Momen Lamaran, Beri Nasihat Ini ke Atta dan Aurel

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 148.
وَلِكُلٍّ وِّجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيۡهَا ۚ فَاسۡتَبِقُوا الۡخَيۡرٰتِؕ اَيۡنَ مَا تَكُوۡنُوۡا يَاۡتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيۡعًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
Artinya: Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.
Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya (pada hari kiamat). Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Lalu bagaimana cara yang tepat untuk menasihati seseorang yang memiliki derajat duniawi lebih tinggi daripada Anada?
Dalam sebuah video taklim Buya Yahya yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, ia menjelaskan hal tersebut secara detail.
Menurutnya, seseorang yang merasa sedih dan gelisah lantaran ada orang lain di sekitarnya yang tidak melaksanakan kewajiban dalam Islam, maka ia rindu melihat mereka melakukan kebaikan.
Buya mengatakan, hal tersebut menjadi landasan seseorang apabila ingin menasehati seseorang untuk menyeru kepada kebaikan.
Baca juga: Nasihat Maia Estianty untuk Barbie Kumalasari Soal Jodoh: Mindset Diubah, Cari yang Pekerja Keras
Baca juga: Nia Ramadhani Takut Terjun ke Dunia Politik, Sandiaga Uno Beri Nasihat: Kalau Bantu Ikhlas Aja
"Itu yang utama harus merasa sedih dan gelisah. Misalnya melihat tetangganya tidak salat, tidak puasa. Maka dia rindu melihat tetangganya untuk melaksanakan itu.
Kalau udah begitu, maka akan muncul pertanyaan bagaimana cara yang terbaik untuk menasihatinya?" jelas Buya dalam video tersebut.
Namun apabila ditemui seseorang yang menasehati bukan dilandasi kesedihan atau kegelisahan, melainkan berdasarkan amarah, maka itu hanya kesombongan belaka.
Sedangkan ajakan yang ikhlas dari dalam hati ditandai dengan sebuah kesedihan dan kegelisahan.
Sehingga secara otomatis, akan terprogram dalam otak seseorang yang merasakan hal tersebut untuk menasehati orang lain dalam sebuah kebaikan.
"Ada yang mengajak kebaikan dengan sebuah emosi, amarah, mencaci maki. Itu dengan kesombongan, bukan dari kesedihan atau kegelisahan.
Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi, Giring Ganesha Akui dapat Nasihat yang Bisa Mengobarkan Semangatnya
Baca juga: Ade Londok Minta Maaf ke Malih Tong Tong Sampai Menangis, Ini Nasihat Haji Malih
Misalnya, alah kamu ustaz gombal bla bla bla. Tapi kalau dari kegelisahan hati, maka otomatis akan terprogram.
Bagaimana caranya menasihati supaya tidak tersinggung," tandasnya saat memeberikan contoh.
Apabila Anda ingin menasehati seseorang, maka terdapat dua hal yang perlu Anda ketahui secara pasti.
Lebih lanjut Buya menejalaskan, pertama ialah kebenaran tidak harus diucapkan pada saat yang sama.
Saat menasehati seseorang yang memiliki derajat dunia lebih tinggi, maka lebih baik memberikan peringatan dengan cara yang halus.
Misalnya saat duduk manis dan ngobrol berdua.
"Kalau mau mengingatkan orang lain, jangan lupa dua hal. Pertama kebenaran tidak harus diucapkan saat momentum yang sama.
Baca juga: Bulan Syawal Diyakini sebagai Bulan Baik untuk Menikah, Ini Tanggapan Buya Yahya
Baca juga: Etika Meminjam Barang, Hati-hati saat Barang Pinjaman Tiba-tiba Hilang, Buya Yahya Beri Penjelasan
Mungkin bisa diobrolkan duduk manis duduk indah berdua," ungkap Buya Yahya.
Namun apabila tidak memiliki harapan besar untuk bisa duduk berdua, maka bisa mencoba cara yang kedua.
"Kalau ada pemikiran, ah kapan ya bisa duduk berdua sama beliau. Maka bisa ambil langkah yang kedua," katanya.
Yaitu kebenaran tidak selalu diucapkan dengan lisan.
Kebiasaan manusia dikatakan Buya ialan sebagai makhluk yang ingin serba bisa layaknya superman atau superhero.
Namun kenyataannya, hal itu cukup mustahil lantaran segalanya hanya bisa berjalan atas kehendak Allah SWT.
"Kedua, kebenaran tidak harus diucapkan secara lisan. Bisa menggunakan tulisan, surat misalnya.
Kepada Anda atasan saya, saudara saya, kakak saya begitu besar kebaikan Anda kepada saya, bisa mempekerjakan saya di perusahaan ini.
Namun saya tak bisa membalas kebaikan Anda dengan harta dan seterusnya," jawab Buya saat memberikan contoh.
Baca juga: Puasa Sunnah Syawal 6 Hari Harus Dimulai di Tanggal 2 Syawal? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Kapan Batas Akhir Pembayaran Zakat Fitrah Bulan Ramadhan? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Apabila tidak bisa dengan tulisan atau surat, maka Anda bisa menggunakan cara lain yaitu dengan siapa orang tersebut mau menuruti nasihat Anda.
"Jangan langsung bilang 'ah kamu tidak salat, tidak puasa' tapi coba cari dengan siapa dia mau mendengarkan," sambungnya.
Lebih penting lagi, apabila saat menasehati seseorang maka harus dengan bijak, hikmah dan memilih.
Setelah itu, serahkan segalanya kepada Allah SWT.
"Yang jelas dengan bijak, hikmah dan memilih. Kemudian serahkan kepada Allah SWT," tandas Buya.
Apabila nasihat didengar, maka dianjurkan untuk mengucap syukur kepada Allah SWT.
Namun apabila nasihat tidak didengarkan, maka pahala sudah didapatkan oleh seseorang yang menasihati tersebut.
"Kalau didengar Alhamdulillah, nggak didengar udah dapat pahala. Serahkan smeuanya kepada Allah SWT," pungkas Buya.
(TribunPalu.com/Hakim)