KKB Papua
Buku Catatan Ratius Murib Bocor, KKB Diduga Terima Dana dari Pemkab Puncak Jaya Rp 600 Juta
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua diduga menerima suntikan dana dari Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya.
"Neson Murib sudah melakukan sejumlah transaksi mencapai miliaran rupiah terkait dengan penjualan dan pembelian senpi beserta amunisinya. Total yang dikirim dan diterima Rp 1.393.100.000," ujar Fakhiri.
Fakhiri menambahkan, Neson Murib ketika ditangkap Satgas Nemangkawi kedapatan membawa uang senilai Rp 370 juta.
Menurut dia, uang tersebut diduga kuat akan digunakan untuk membeli senjata api di Kabupaten Mimika.
"Buat apa dia bawa uang sampai Rp 370 juta, jadi informasi yang kami dapat dia mau bertemu dengan kenalannya di Timika, kemungkinan besar itu untuk membeli senjata," ucap Fakhiri.
Menurut Kapolda Papua, keberadaan Neson Murib di Puncak Jaya karena sedang transit sebelum dia kembali terbang ke Mimika.
Saat ini, Neson Murib sudah ditahan di Mapolres Puncak Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Satu persatu penyandang dana ditangkap
Sebelumnya, Satgas Nemangkawi menangkap Paniel Kogoya sesorang yang diduga menjadi penyandang dana untuk diberikan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) guna membeli senjata api.
"Satgas Gakkum Nemangkawi telah menangkap Paniel Kogoya yang diduga pembeli atau pencari senjata KKB di Kabupaten Intan Jaya," kata Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusi dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunpapua.com, Senin (19/4/2021).
Baca juga: Cara Klaim Potongan Token Listrik PLN Bulan Juni 2021, Berlaku untuk Pelanggan 450 dan 900 VA
Baca juga: Profil Rusdy Mastura, Mantan Wali Kota Palu yang Kini Resmi Jabat Gubernur Sulawesi Tengah
Baca juga: Resmi Pimpin 3,05 Juta Penduduk Sulteng, Ini 31 Janji Politik Cudy-Mamum
Iqbal juga mengungkapkan bahwa, Paniel Kogoya sebenarnya sudah masuk dalam Dafta Pencarian Orang (DPO) terkait dengan hal tersebut.
Hal itu merupakan pengembangan dari keterangan DC dan FA yang merupakan tersangka kepemilikan senjata api.
"Dari hasil keterangan sementara, Paniel Kogoya mengakui telah membeli senjata empat pucuk dan telah diberikan kepada KKB Nduga yang ada di Intan Jaya," ujar Iqbal.
Menurut Iqbal, dari hasil keterangan tersangka DC, diketahui sejumlah transaksi yang dilakukan oleh Paniel Kogoya. Diantaranya pembelian senjata jenis M4 senilai Rp300 juta.
Lalu, membeli senjata jenis M16 pada Desember 2019 dengan harga Rp300 juta. Kemudian, memesan senjata seharga Rp550 juta pada awal tahun 2020.
"Saat ini, Paniel Kogoya dibawa ke Polres Nabire untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tambah dia.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com