Trending Topic
Presiden Jokowi Cairkan Utang Triliunan Rupiah dari Bank Dunia di Tengah Pandemi, Untuk Apa?
Di tengah pandemi COVID-19, Presiden Jokowi mencairkan utang triliunan rupiah dari Bank Dunia. Pemerintah Indonesia akan menggunakan utang tersebut
Pertama peningkatan pemberian layanan kesehatan,
Kedua pengawasan kualitas pengujian di laboratorium.
Ketiga dana akan dipakai meningkatkan komunikasi dan koordinasi tanggap darurat, termasuk dalam hal pengiriman vaksin.
Dengan memperkuat pengujian di lab diharapkan akan membantu Indonesia dalam mencegah penyebaran varian baru virus corona.
Sementara dana utang yang dipakai untuk koordinasi, diharapkan bisa membuat distribusi vaksin bisa lebih merata sesuai dengan prioritas yang adil.
Utang ini akan membantu Indonesia memberikan vaksin yang aman dan efektif. Ini juga akan memperkuat ketahanan sektor kesehatan negara dan meningkatkan kapasitas respon di luar pandemi,” kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen.
"Secara keseluruhan, dukungan dari Bank Dunia ini, bersama dengan dukungan dari mitra pembangunan internasional lainnya, akan memperkuat upaya pemerintah untuk membatasi dampak pandemi secara efisien dan meningkatkan sistem dan layanan kesehatan," tambah Kahkonen.
Resesi pandemi COVID-19 membuat ekonomi Indonesia mengalami resesi yang dampaknya diperkirakan masih akan berlangsung dalam waktu lama.
Meski sistem permodalan perbankan dan lembaga keuangan di Indonesia cukup kuat, namun kurangnya inklusi keuangan bisa membuat Indonesia rentan, khususnya sektor UMKM.
Dengan pinjaman baru, pemerintah Indonesia juga diharapkan bisa memberikan dukungan lebih luas kepada kelompok masyarakat yang selama ini belum terlayani oleh perbankan.
"pandemi COVID-19 membuat reformasi struktural untuk sektor keuangan menjadi mendesak. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperkuat sektor keuangan mengingat peranannya yang penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Ini mengingat peran penting (sektor keuangan) dalam mengurangi kemiskinan, terutama selama fase pemulihan pandemi COVID-19," kata Sri Mulyani lagi.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Sebelumnya, Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali ke zona positif pada tahun 2021, setelah terkontraksi 2,07 persen yoy.
Dalam laporannya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,4 persen.
Pertumbuhan kembali berlanjut pada tahun depan dan diperkirakan angka pertumbuhan tahun 2022 bisa menyentuh 5,0 persen.