Siapa Itu Bapa John? 15 Tahun Pegang Kunci Gerbang Batas RI-Papua Nugini di PLBN Skouw

Dikenal karena sudah 15 tahun pegang kunci gerbang batas RI-PNG di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw. Johanes Pakwa atau yang akrab disapa Bapa

handover
Johanes Pakwa atau yang akrab disapa Bapa John, pegang kunci gerbang batas RI-PNG 

Kini, tugas Johanes Pakwa setiap harinya hanya bersih-bersih lingkungan di kompleks PLBN Skouw.

Jika ada tamu penting datang, maka Bapa John baru akan muncul untuk membukakan pintu pagar perbatasan dan masuk ke zona netral.

Pagar perbatasan ini berjarak sekira 150 meter dari gedung utama PLBN Skouw. Pengunjung umum di waktu normal bebas masuk ke area ini.

Tapi selama PLBN Skouw ditutup, pengunjung hanya diizinkan berada di sekitar plaza pos yang ditandai tulisan besar Skouw, Border Post of The Republic Indonesia.

Plaza ini jadi lokasi favorit foto oleh para wisatawan atau pengunjung PLBN Skouw. Keramaian akan selalu terlihat di akhir pekan atau hari libur.

Bapa John mengaku sangat senang diberi tugas sebagai pemegang kunci. Ia asli Skouw dan saat ini tinggal di rumah dinas yang disediakan Pemprov Papua.

Tempat tinggalnya di belakang markas Satgas Pamtas TNI di sebelah gerbang masuk PLBM Skouw.

Ia tinggal bersama istri dan anak-anaknya. "Saya senang karena saya buka pagar untuk siapa saja, termasuk menteri dan bahkan Presiden RI saat meresmikan PLBN Skouw," katanya.

Tapi ia sedih waktu itu tidak bertemu secara dekat Presiden Joko Widodo. Bapa John hanya melihat idolanya itu dari jarak jauh.

"Pak Jokowi orang baik. Ia benar-benar membangun Papua. PLBN Skouw jadi besar dan megah. Juga membangun Jembatan Holtekamp," katanya.

Ia punya keinginan besar bisa mengunjungi Jakarta, ibu kota Republik Indonesia yang dicintainya. Tapi ia tidak punya dana dan hanya bisa menyimpan saja mimpinya.

"Pingin banget ke Jakarta, suatu saat nanti jika punya uang," lanjut Bapa John yang mengenakan topi hitam lusuh dan kaus biru berlogo Chelsea FC.

Saat ini, Bapa John juga mengaku turut sedih melihat PLBN Skouw selalu gelap gulita di malam hari. Keadaan memprihatinkan ini sudah berlangsung berbulan-bulan.

"Sebaiknya para pimpinan pengelola perbatasan menyelesaikan masalah ini secepatnya. Bangunan megah begini tapi listriknya tidak menyala, saya sedih," lanjut Bapa John.

Selanjutnya jika sudah normal, kontrol dan pengawasan penggunaan listrik di PLBN Skouw harus lebih ketat lagi supaya tidak boros.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved