Teroris MIT Poso
Update Perburuan Teroris MIT: Kapolda Sulteng Teteskan Air Mata, Situasi di Poso Belum Kondusif
Berikut kabar terbaru perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM - Berikut kabar terbaru perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Aparat TNI-Polri tergabung dalam Satgas Madago Raya hingga saat ini masih berupaya melakukan pengejaran terhadap Ali Kalora Cs.
Berbagai strategi dilakukan guna mempermudah penyelesaian kasus MIT Poso.
Salah satu strategi yang diterapkan Satgas Madago Raya adalah melakukan pendekatan dengan masyarakat.
Kegiatan itu dilakukan agar masyarakat di wilayah tugas Operasi Madago Raya dapat bekerjasama untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, dan setia kepada NKRI.
"Satgas Preemtif Ops Madago Raya setiap hari mengagendakan turun ke desa-desa untuk bertemu dengan masyarakat," jelas Kasatgas Humas Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto, Rabu (23/6/2021) pagi.
Baca juga: Siapa Itu Irjen Abdul Rakhman Baso? Jenderal Bintang 2 yang Pimpin Perburuan Teroris MIT Poso
Baca juga: Siapa Itu MIT Poso? Kelompok Teroris Pimpinan Ali Kalora, Baru-baru Ini Penggal Kepala Warga
Berikut update terbaru perburuan teroris MIT Poso.
1. Kapolda Sulteng Teteskan Air Mata
Suasana haru terasa saat mantan Wakil Kepala Korps Brimob Polri itu menyampaikan soal situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kabupaten Poso.
Dikatakan kapolda Sulteng, kondisi keamanan di Bumi Sintuwu Maroso tersebut belum kondusif karena adanya gangguan dari teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Hingga kini, aparat TNI-Polri tergabung dalam Operasi Madago Raya masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris pimpinan Ali Kalora itu.

Dalam penjelasannya di depan Gubernur Rusdi Mastura, Baso meneteskan air mata karena dirinya dituding justru memelihara keberadaan Ali Kalora Cs.
"Ada stigma di masyarakat bahwa kondisi di Poso terkesan dipelihara. Perlu ditegaskan bahwa sebentar lagi saya pensiun, tidak ada unsur pembiaran di sana. Tolong stigma itu dihentikan," ucap Kapolda.
2. Target Dua Bulan
Dalam konferensi pers usai dengar pendapat (RDP) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah. Kapolda Sulteng mengaku pihaknya diberikan waktu dua bulan untuk mengakhiri kasus teror MIT.