Hari Raya Iduladha
Amalan-amalan saat Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik, Lengkap dengan Bacaan Takbirnya
Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021. Berikut sunahnya di hari tasyrik.
TRIBUNPALU.COM - Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021.
Waktu pelaksanaan salat Idul Adha dimulai saat terbit matahari hingga terbenamnya matahari.
Hukum menjalankan salat Idul Adha ialah sunah muakad yang dikerjakan dengan berjamaah atau sendirian.
Berikut amalan-amalan sunah Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik.
1. Mengumandangkan Bertakbir
Mengumandang takbir atau takbiran pada Hari Raya Idul Adha adalah sesuatu yang disyariatkan oleh agama.
Pada Hari Raya Idul Adha, kumandang takbir yang digemakan adalah takbir mursal dan takbir muqayyad.
Pada takbir mursal Idul Adha, dilakukan setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga khatib selesai khutbah pada salat Id.
Sedangkan, untuk takbir muqayyad dikumandangkan mulai dari subuh dari tanggal 9 Dzulhijjah, mulai dilakukannya puasa Arafah hingga setelah asar pada akhir hari Tasyrik atau 13 Dzulhijjah.
Antara takbir mursal dan takbir muqayyad, keduanya tidak ada perbedaan lafadz.
Dalam masa pandemi ini, tentu pelaksanaan takbiran tetap harus memegang prinsip protokol kesehatan.
Takbiran bisa dilakukan di rumah saja tanpa perlu dilakukan beramai-ramai, sehingga dengan demikian masih bisa melakuakan sunah meski dalam situasi pandemi.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota-kota Besar Indonesia Saat Idul Adha 1442 H, Selasa 20 Juli 2021: Mamuju Hujan
Baca juga: 35 Link Twibbon untuk Buat Kartu Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H & Cara Bagikan ke Medsos
2. Mandi dan Berhias Memakai Pakaian Bagus saat Salat Idul Adha
Orang yang menghadiri salat Idul Adha baik laki-laki maupun perempuan dituntunkan agar berpenampilan rapi.
Yaitu berhias, memakai pakaian bagus (tidak harus mahal, yang penting rapi dan bersih), dan wangi-wangian sewajarnya.
Tentu sebelumnya juga mesti membersihkan diri dengan cara mandi.
Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad dari ayahnya dari kakeknya, Nabi saw selalu memakai wool (Burda) bercorak (buatan Yaman) pada setiap ‘Id. (HR. Asy-Syafi’i dalam kitabnya Musnad asy-Syafi’i).
Diriwayatkan dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya ia mengatakan, "Kami diperintahkan oleh Rasulullah saw pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangiwangian terbaik yang ada, dan menyembelih binatang kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan." (HR. Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256).
3. Berkurban
Menyembelih hewan kurban termasuk amal saleh yang paling utama saat Idul Adha.
Ibadah kurban ini meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as. yang taat mematuhi perintah Allah SWT.
Penyembelihan hewan kurban kurban dilaksanakan selama 4 hari, yaitu pada 10 Dzulhijjah (hari nahar) dan 11 hingga 13 Dzulhijjah (hari tasyrik).
Hewan yang disembelih dalam kurban diutamakan domba, hal ini berdasar riwayat yang menerangkan bahwa penyembelihan terhadap Nabi Ismail diganti seekor domba jantan dari surga.
Nabi berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu. [Muttafaq ‘Alaihi]
Namun demikian, selain domba lazimnya hewan untuk berkurban dapat berupa unta atau sapi.
Baca juga: 60 Ucapan Selamat Idul Adha 1442 H Bahasa Indonesia dan Inggris, Cocok Dikirim ke Teman dan Saudara
Baca juga: Deretan Amalan Sunnah saat Idul Adha 1442H: Tak Makan Sebelum Sholat Id hingga Bertakbir
Bacaan Takbiran
Pada Hari Raya Idul Adha disunahkan untuk mengumandangkan takbir.
Takbir dimulai dari subuh pada hari Arafah atau 9 dzulhijjah.
Berikut bacaan takbir:
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa.
Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiina walau karihal kaafiruun.
Laa ilaaha illallaahu wahdahu, shadaqa wa'dahu, wanashara 'abdahu, - wa a'azza jundahu, wahazamal ahzaaba wahdahu.
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.
Artinya:
"Allah Maha Besar (3x). Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah.
Maha Suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali Allah.
Dengan ikhlas kami beragama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci, tidak ada Tuhan malainkan Allah sendiri-Nya, benar janji-Nya, dan Dia menolong akan hamba-Nya.
Dan Dia mengusir musuh Nabi-Nya dengan sendiri-Nya, tiada Tuhan melainkan Allah.
Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagi-Nya segala puji."
(TribunPalu.com/Hakim)