Banggai Hari Ini
Perjuangan Bidan Desa di Banggai Laut Tangani Pasien Melahirkan di Atas Perahu
terekam detik-detik perjuangan seorang bidan desa yang menangani pasien melahirkan di atas perahu.
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
“Sebenarnya pasien dari pagi mau dirujuk, tapi hujan deras dan ombak lagi kencang. Makanya kami tidak mau ambil resiko. Nah, sorenya jam 4 itu sudah mulai teduh, makanya langsung dirujuk ke RS Banggai,” kata jebolan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu ini.
Di atas perahu kecil itu ada 7 penumpang.
Dia bersama rekannya Awanthy Pangas, pasien dan suaminya beserta keluarga, serta pengemudi perahu.
Dari Latinbung itu, harus memakan waktu sekitar 2 jam lebih untuk bisa sampai di Banggai, ibukota Kabupaten Banggai Laut.
“Kalau dengan kapal sekitar 4 jam,” kata dia.
Setelah 30 menit di tengah laut, tiba-tiba pasien melahirkan anak laki-laki.
Awanthy Pangas langsung bergegas mengambil alat medis seadanya yang dibawa dari Puskesmas Lantibung.
Meski berombak, Awanthy Pangas tetap tenang menangani pasien.
Dengan alasan keselamatan dan keamanan, mereka bertepi di desa yang terdekat, yaitu Desa Kalupapi, Kecamatan Bangkurung.
“Tapi kami langsung kembali lagi ke Puskesmas Lantibung untuk dipantau kondisi pasien 2 jam setelah melahirkan,” tutur Antania Ahmad.
Selama perjalanan menuju Banggai, Antania Ahmad dan Awanthy Pangas merasa was-was karena ombak besar.
Tapi karena tuntutan profesi, mereka nekat meski bertaruh nyawa.
“Alhamdulillah, kami semua selamat,” tuturnya. (*)