PON Papua
Atlet Equestrian Cedera Saat Latihan di Bandung, KONI Sulteng Koordinasikan ke Pordasi
KONI akan berkoordinasi dengan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Sulteng.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Nur Saleha
TRIBUNPALU.COM,PALU - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah belum laporan terkait adanya atlet cedera.
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulteng Humaedi menanggapi kabar Atlet Ketangkasan Berkuda atau Equestrian Edo Apriansyah asal Kota Palu, Sulawesi Tengah mengalami cedera saat latihan di Bandung, Jawa Barat.
"Kami belum terima laporan adanya itu peristiwa," kata Humaedi via telephone, Selasa (27/7/2021).
Kendati demikian, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Sulteng.
Diketahui, Edo Apriansyah Pemuda kelahiran Palu, 21 April 1999 merupakan altet ketangkasan berkuda atau Equestrian.
Baca juga: Atlet Berprestasi Palu Cedera saat Latihan di Bandung, Edo Harap Bisa Pulang untuk Pengobatan
Ia ingin berobat tradisional di kampung halamannya yaitu Kota Palu guna menyiapkan diri menjadi perwakilan daerah di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
Edo Apriansyah yang akrab disapa Kuda Jantan dari Timur mengalami cedera saat latihan di sekolah khusus Equestrian, Bandung, Jawa Barat.
Akibat cedera pada pahan bagian kanan dan lehernya, Edo dipastikan tidak boleh mengikuti latihan selama dua bulan hingga tiga bulan ke depan.
“Saya mau pulang karena di Palu banyak keluarga bisa mengobati cedera seperti ini. Tapi saya terkendala aturan PPKM ketat di Bandung,” kata Edo menghubungi TribunPalu.com, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Jelang PON Papua, KONI Sulteng Minta Dukungan Gubernur Rusdi Mastura
Dia sangat menyesal atas kejadian itu karena khawatir kondisinya itu tidak memungkinkannya mewakili Sulteng di ajang PON Papua yang dijadwalkan Oktober 2021.
Edo Apriansyah diketahui sudah enam kali mewakili Kota Palu maupun Sulawesi Tengah di ajang olahraga ketangkasan berkuda, baik tingkat nasional, maupun internasional.
Edo melanjutkan pendidikannya di Jawa Barat sejak 2016 atas rekomendasi pemerintah untuk pengembangan bakat dalam cabor Equestrian.
Dia berharap, agar pemerintah kota maupun provinsi di Sulawesi Tengah memperhatikan atlet daerah yang tengah menempuh pendidikan olahraga di luar pulau Sulawesi.(*)