Sulteng Hari Ini
Bantu Persalinan di Atas Perahu, 2 Bidan Banggai Laut Dapat Penghargaan dari Gubernur Sulteng
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura mengapresiasi Awanti dan Antania Ahmad tersebut.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam
TRIBUNPALU.COM, PALU - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura memberikan penghargaan kepada dua tenaga honorer Puskesmas Lantiobung.
Keduanya merupakan Awanti dan Antania Ahmad.
Penghargaan tersebut diberikan Pemprov Sulteng atas dedikasi keduanya menjalankan tugas kemanusiaan yaitu persalinan di atas perahu.
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura mengapresiasi Awanti dan Antania Ahmad tersebut.
"Sangat membanggakan khususnya tenaga kesehatan di Banggai yang telah membantu Ibu Sumarti Sawali melahirkan hingga selamat," tuturnya.
Baca juga: Sosok Bidan Cantik Tangani Pasien Melahirkan di Atas Perahu, Ternyata 6 Bulan Mengabdi Tanpa Honor
Rencananya, Pemprov Sulteng akan menganggarkan dana guna mendukung kapal darurat di Banggai Laut.
“Insya Allah anggaran tahun depan kita akan berikan dukungan kapal emergency mobile,” ucap Rusdi Mastura, Sabtu (31/7/2021).
Sementara itu Bupati Banggai Laut Sofyan Kaepa menyampaikan tindakan emergency mobile sering terjadi, mengingat Kabupaten Banggai Laut merupakan daerah kelautan.
"Semoga dukungan kapal emergency mobile dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah agar memudahkan masyarakat dapat segera terealisasikan," ucap Sofyan.
Sebelumnya Video berdurasi 30 detik viral di media sosial.
Dalam video itu, terekam detik-detik perjuangan seorang bidan desa yang menangani pasien melahirkan di atas perahu.
Bidan berjilbab yang mengenakan jaket itu terlihat serius menangani pasien.
Dia mengambil alat medis seadanya seperti gunting dan lainnya di tengah laut berombak.
Suara tangisan bayi juga pecah di saat itu.
Baca juga: Perjuangan Bidan Desa di Banggai Laut Tangani Pasien Melahirkan di Atas Perahu
Sedangkan keluarga pasien membantu bidan desa menahan selimut, dan sesekali menunjuk arah ke pengemudi perahu.
Video itu direkam Antania Ahmad, 28 tahun.
Sedangkan bidan desa itu bernama Awanthy Pangas, 27 tahun.
Keduanya adalah tenaga honorer di Puskesmas Lantiobung, Kecamatan Bangkurung, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
Antania Ahmad mengaku, kejadiannya Rabu (21/7/2021) sore, sekitar pukul 16.30 Wita.
Saat itu, dia bersama rekannya Awanthy Pangas ditugaskan untuk mendampingi pasien dari Pukesmas Lantibung menuju RSUD Banggai.
“Pasien dirujuk karena tekanan darahnya tinggi,” ungkap Antania Ahmad saat itu.
Sebenarnya, pasien tidak dirujuk karena kondisi cuaca lagi ekstrim.
Ombak di perairan Banggai Laut saat itu kurang bersahabat.
“Sebenarnya pasien dari pagi mau dirujuk, tapi hujan deras dan ombak lagi kencang. Makanya kami tidak mau ambil resiko. Nah, sorenya jam 4 itu sudah mulai teduh, makanya langsung dirujuk ke RS Banggai,” kata jebolan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu ini.
Baca juga: Kronologi Istri Sah Tikam Wanita Diduga Pelakor, Korban Diserang di Pinggir Jalan
Di atas perahu kecil itu ada 7 penumpang.
Dia bersama rekannya Awanthy Pangas, pasien dan suaminya beserta keluarga, serta pengemudi perahu.
Dari Latinbung itu, harus memakan waktu sekitar 2 jam lebih untuk bisa sampai di Banggai, ibukota Kabupaten Banggai Laut.
“Kalau dengan kapal sekitar 4 jam,” kata dia.
Setelah 30 menit di tengah laut, tiba-tiba pasien melahirkan anak laki-laki.
Awanthy Pangas langsung bergegas mengambil alat medis seadanya yang dibawa dari Puskesmas Lantibung.
Meski berombak, Awanthy Pangas tetap tenang menangani pasien.
Dengan alasan keselamatan dan keamanan, mereka bertepi di desa yang terdekat, yaitu Desa Kalupapi, Kecamatan Bangkurung.
“Tapi kami langsung kembali lagi ke Puskesmas Lantibung untuk dipantau kondisi pasien 2 jam setelah melahirkan,” tutur Antania Ahmad.
Selama perjalanan menuju Banggai, Antania Ahmad dan Awanthy Pangas merasa was-was karena ombak besar.
Tapi karena tuntutan profesi, mereka nekat meski bertaruh nyawa.
“Alhamdulillah, kami semua selamat,” tuturnya.(*)