Menko Perekonomian

Menko Airlangga Ungkap 3 Kunci Pemulihan Ekonomi Melalui Riset dan Inovasi

Pemerintah, melalui mandatori B30 berhasil membuat harga tandan buah sawit (TBS) mencapai harga tertinggi.

Editor: mahyuddin
Handover
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto 

TRIBUNPALU.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada tiga kunci untuk Pemulihan Ekonomi Nasional melalui riset dan inovasi.

Ketiganya, kata Airlangga Hartarto, sangat penting untuk menjaga kelangsungan perekonomian nasional.

Kunci pertama, riset dan inovasi harus menuju pada konsep ekonomi hijau.

Yakni, ekonomi berkelanjutan yang bisa mengurangi polusi.

Menko Perekonomian menilai, ekonomi hijau sudah terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah, melalui mandatori B30 berhasil membuat harga tandan buah sawit (TBS) mencapai harga tertinggi.

Pemerintah mendorong peningkatan ekspor pada sektor kelapa sawit.

"Ekspor di dalam Pandemi Covid-19 juga masih bisa mencapai sekitar 20 miliar dolar AS," tutur Airlangga saat puncak HUT ke-43 BPPT, Senin (23/8).

Menko Perekonomian menambahkan, kebijakan B30 mampu membuat Indonesia menjadi negara biodiesel terbesar di dunia.

Bahkan, pemerintah tengah menyiapkan B100 sebagai inovasi di bidang biodiesel ini.

Airlangga melanjutkan, upaya pemulihan ekonomi berbasis riset kedua adalah komersialisasi hasil riset.

Hal ini bisa dilakukan melalui kerja sama dengan dunia usaha.

Menurut Ketua Umum DPP Partai Golkar ini, riset tanpa komersialisasi membuat keberlanjutan terhambat.

"(Selama) 43 tahun BPPT telah memberikan banyak bukti, mana yang berhasil, mana yang belum berhasil, mana yang bisa komersial, mana yang tidak, sehingga tentu platformnya sudah terlihat," tegasnya.

Khusus untuk keberlanjutan riset dan inovasi teknologi ini pemerintah mendorong agar menjadi perhatian utama.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved