Berita Populer Nasional
Berita Populer Nasional: Dua KKB Papua Paling Berbahaya hingga Deklarasi Pendukung Ganjar
Terungkap dua Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua paling berbahaya menjadi salah satu Berita Populer Nasional di TribunPalu.com kemarin.
TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Nasional di TribunPalu.com, Senin (23/8/2021).
Terungkap dua Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua paling berbahaya menjadi salah satu Berita Populer Nasional di TribunPalu.com kemarin.
Selain itu ada juga Berita Populer Nasional lainnya mengenai deklarasi pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca juga: Berita Populer Sulteng: Satpol PP Luncurkan PantauKotaku.com hingga Sidang Mantan Bupati Balut
1. Terungkap Dua KKB Papua Paling Berbahaya
Terungkap dua Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) paling berbahaya dan sering teror masyarakat Papua.
Masyarakat Papua hingga saat ini masih dihantui teror para anggota KKB Papua.
Tak hanya menembaki aparat keamanan, KKB Papua nekat membunuh warga sipil saat melakukan aksinya.
Bahkan, belakangan KKB sering memalak warga dan membakar perkampungan.
Ada beberapa kabupaten yang hingga kini masih rawan dari aksi KKB, seperti Puncak, Yahukimo, Nduga dan Intan Jaya.
Satgas Nemangkawi yang dibentuk pemerintah untuk menangani KKB sejak 2018, telah melakukan pemetaan kekuatan kelompok-kelompok yang umumnya memiliki persenjataan modern tersebut.
Setidaknya ada lima kelompok besar yang telah dipetakan oleh Satgas Nemangkawi dengan para pemimpinnya adalah Lekagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, Demianus Magai Yogi dan Sabinus Waker.
Namun, dari daftar kelompok yang ada, ada dua nama kelompok yang dianggap paling berbahaya.
"Kelompok Egianus dan Lekagak yang paling berbahaya. Kelompok Egianus ini anak muda semua, kalau kelompok Lekagak strukturnya lengkap," ujar Kepala Satgas Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani, di Jayapura, Rabu (18/8/2021).
2. Beberapa Daerah Turun Level PPKM
Pemerintah kembali melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran virus corona.