Berita Populer Sulteng

Berita Populer Sulteng: Gempa di Touna hingga Usulan Lockdown Wilayah di Banggai

Gempa 5,8 magnitudo mengguncang Kabupaten Tojo Una-una menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.

handover
Sejumlah rumah warga rusak akibat gempa 5,8 SR di Ampana, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, Kamis (26/8/2021). 

TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com, Kamis (26/8/2021).

Gempa 5,8 magnitudo mengguncang Kabupaten Tojo Una-una menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.

Selain itu ada juga Berita Populer Sulteng lainnya mengenai usulan lockdown wilayah di Kabupaten Banggai.

1. Gempa di Tojo Una-una

Gempa berkekuatan 5.8 SR di Kota Ampana, Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah, mengakibatkan sejumlah rumah rusak, Kamis (26/8/2021).

Bahkan, dikabarkan satu orang dinyatakan meninggal akibat tertimbun reruntuhan bangunan.

Kerusakan rumah dan satu orang meninggal terjadi di Kelurahan Balio, Kecamatan Ampana Kota.

"Iya benar. Banyak pagar rumah yang rusak," ungkap Kapolsek Ampana Kota AKP Petrus A Matasik, kepada TribunPalu.com.

Warga yang meninggal masih berusia 6 tahun.

Pihaknya kata dia, telah menyambangi rumah duka dan memberikan sedikit bantuan kepda keluarga korban.

2. Bantuan Tempat Jualan di Bantaran Sungai Palu

Wakil Wali Kota Palu dr Reny A Lamadjido menyerahkan bantuan tempat jualan box kontainer kepada para pelaku usaha mikro di bantaran Sungai Palu Jl Kimaja Kelurahan Besusu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/8/2021) siang.

Sebanyak enam buah Box kontainer yang diserahkan itu merupakan bantuan dari Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sulawesi Tengah Vera Rompas Mastura.

Dalam kesempatan itu Vera Mastura menyerahkan langsung kepada para pelaku usaha.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Hj. Vera Rompas Mastura yang telah memberikan sumbangan box kuliner ini kepada masyarakat kami di kota Palu," kata Reny A Lamadjido.

Reny A Lamadjido berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan menjadi objek pariwisata yang indah bagi masyarakat di bantaran sungai.

Sehingga roda ekonomi di Kota Palu dapat berjalan dengan baik.

Reny A Lamadjido juga berpesan agar masyarakat tetap mendisiplinkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Protokol kesehatan harus tetap kita jalankan walaupun Alhamdulillah angka Covid-19 di kota Palu sudah mulai berangsur-angsur turun," ungkapnya.

Mantan direktur RSUD Anutapura itu juga mengajak agar masyarakat yang belum divaksin agar melakukan vaksinasi di Puskesmas terdekat sehingga 85% target vaksinasi bisa tercapai dan kota Palu mencapai Herd Immunity atau kekebalan kelompok.

"Jangan takut divaksin. Karena sebelum divaksin, kesehatan masyarakat dicek dulu. Jika memenuhi syarat, maka yang bersangkutan akan divaksin," imbuhnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut yakni Kepala Dinas Pariwisata kota Palu Farid Yotolembah dan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja kota Palu Setyo Susanto.

3. Usulan Lockdown Wilayah di Banggai

Ketua DPRD Banggai Suprapto Ngatimin meminta pemerintah daerah serius menangani kasus Covid-19.

Meskipun kasus harian Covid-19 mulai menurun, namun angka kematian masih terbilang tinggi.

Bahkan, tingkat kematian kasus Covid-19 di Kabupaten Banggai tertinggi se Sulawesi Tengah dan Indonesia.

Olehnya itu, Suprapto mengusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai menerapkan Lockdown wilayah seperti yang dilaksanakan di Kota Palu.

"Saya usulkan Lockdown saja zonasi atau wilayah yang kasusnya banyak. Contohnya seperti di Palu," ujarnya saat rapat koordinasi dan evaluasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Banggai, Rabu (25/8/2021) sore.

Kebijakan Lockdown itu selain untuk memutus mata rantai penyebaran, dan juga punishment di wilayah tersebut.

"Kalau kebijakan itu dilakukan, maka wilayah lain akan memperketat pencegahan Covid-19," tutur Suprapto.

Selain itu, politisi PDIP ini juga meminta Pemkab Banggai mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
Harus ada terget per hari, bahkan jika perlu direkrut relawan vansinasi karena sampai sekarang belum diketahui Covid-19 akan berakhir.

"Sehingganya vaksinasi ini harus diseriusi," ucap Suprapto.

Dia menilai belum ada keseriusan dari sejumlah pimpinan wilayah, seperti kepala desa maupun lurah.

Padahal Covid-19 ini adalah masalah kemanusiaan yang harus ditangani secara serius dan berkesinambungan.(*)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved